Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir "Kiriman" Malaysia Mulai Surut, Puluhan Rumah di Nunukan Masih Terendam

Kompas.com - 03/04/2017, 09:04 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN,KOMPAS.com – Banjir kiriman dari Malaysia di 4 Kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mulai surut. Warga yang menjadi korban banjir akibat meluapnya Sungai Sembakung mulai membersihkan rumah mereka.

Kepala Desa Ubol Alung, Kecamatan Lumbis Ogong Muriono mengatakan, meski mulai surut masih ada puluhan rumah warga di desanya yang masih terendam.

“Sebagian warga mulai membersihkan rumah mereka, namun masih ada 20 an rumah warga masih terendam. Sebagian warga masih mengungsi di rumah kerabat mereka yang tidak terkena banjir,” ujarnya Senin (3/4/2017).

Muriono menambahkan, pasca banjir warga di desa Ubol Alung terpaksa saling berbagi makanan karena belum ada bantuan makanan yang mereka terima dari pemerintah daerah.

Selain puluhan rumah, banjir juga merendam bangunan sekolah dasar di Desa Ubol Alung. Karena sekolah masih terendam lumpur, kegiatan belajar mengajar hari ini diliburkan.

”Kita persiapkan balai adat untuk menampung kegiatan belajar mengajar sekaligus persiapan untuk plaksanaan ujian karena pertengahan April anak SD melakukan ujian,” kata Muriono.

Perlu perahu

Sementara itu di Kecamatan Sembakung yang terletak di bagian hilir aliran Sungai Sembakung air justru makin meninggi.

“Dari pagi tadi air terus naik. Warga di desa Tembelunu sudah mulai mengungsi karena rumah warga sudah terendam,” ujar Camat Kecamatan Sembakung Zulkifli, Senin (3/4/2017).

Zulkifli menambahkan, arus air Sungai Sembakung bahkan semakin kencang. Dermaga desa Lubakan bahkan sampai hanyut ke desa Tagul. Sayangnya untuk melakukan evauasi warga pihak kecamatan hanya memiliki satu perahu karet.

“Kita belum dapat bantuan perahu dari BPBD, kita hanya menggunakan satu perahu karet milik kecamatan. Harusnya BPBD sigap karena ada UPTnya di Sebuku,”  ujar Zulkifli.

Beberapa fasilitas umum seperti puskesmas dan bangunan sekolah di Kecamatan Sembakung juga semakin parah terendam banjir. Pasien yang berada di Puskesmas Kecamatan Sembakung terpaksa diungsikan tempat yang lebih tinggi, sementara beberapa sekolah terpaksa diliburkan karena bangunan sekolah masih banyak yang terendam banjir.

”Pasien puskesmas kita pindahkan ke bangunan yang lebih tinggi. Untuk sekolah ada beberapa sekolah yang terpaksa diliburkan karena sekolahnya masih terendam banjir,” ucap Zulkifli.

Warga sendiri lebih memilih mengungsi ke tempat kerabat mereka yang berada di lokasi aman dari banjir.

Memasuk hari ketiga direndam banjir, warga Sembakung belum mendapatkan bantuan baik makanan maupun obat-obatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com