Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Perguruan: Pembunuhan oleh Siswa SMA Taruna Nusantara di Luar Logika

Kompas.com - 02/04/2017, 10:59 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Perguruan Taruna Nusantara Magelang Puguh Santoso menilai bahwa kasus pembunuhan yang melibatkan siswa SMA Taruna Nusantara adalah kejadian di luar logika.

Sekolah yang berada di Jalan Magelang-Purworejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, ini termasuk sekolah unggulan yang menerapkan proses seleksi ketat bagi calon siswanya.

"Dari tahun ke tahun selalu dievaluasi. Kami berpikir, kenapa ini terjadi sangat di luar logika," ujar Puguh di markas Polres Magelang, Sabtu (1/4/2017).

Puguh menjelaskan, proses seleksi masuk SMA Taruna Nusantara meliputi seleksi akademis dan kesehatan dengan syarat yang ketat. Bahkan sejak calon siswa masih duduk di bangku SMP. Untuk seleksi kesehatan juga tidak sekedar fisik tapi juga sisi kejiwaan calon siswa.

"Untuk seleksi sudah berjalan terutama dari sisi kejiwaan. Kami lakukan secara profesional dan ada yang membidangi, dari psikologi dan kesehatan jiwa. Semua proses syaratya sangat selektif baik kesehatan maupun akademik," papar Puguh.

Konsep yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar pun cukup ketat, dari sisi pengajaran di kelas, pengasuhan dan pelatihan. Ketentuan ini sudah disosialisasikan bagi orang tua yang hendak memasukkan siswanya ke SMA yang telah mencetak ratusan generasi berprestasi ini.

"Ketika anak-anak dibawa dari proses awal SMP masuk SMA Taruna Nusantara, tidak ada masalah. Korban berani koreksi dan tegur tersangka, inilah yg jadi berontak tersangka. Dengan usia yang masih 15 tahun seharusnya muncul rasa senasib sepenanggungan," ungkap Puguh.

Dia menduga, kemungkinan ada pengaruh lain yang menyebabkan tersangka nekat membunuh kawannya sendiri, misalnya akibat gambar-gambar atau film yang mengandung unsur kekerasan, meskipun hal itu sudah diantisipasi pihak sekolah dengan membatasi siswa mengakses televisi maupun ponsel.

"Perlu kami tekankan bahwa sekolah pantang bertindak kekerasan, memukul, berantem, menyontek, mencuri, asusila, hingga narkoba. Ini jadi atensi kami bersama," tambahnya.

(Baca juga: Ini Motif Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara)

Puguh menuturkan, pihaknya terbuka kepada aparat kepolisian yang tengah mengusut kasus yang baru pertama terjadi di sekolah ini. Ia berharap kasus serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.

"Kami akan memfasilitasi pihak berwajib, kami sangat kooperarif. Ini betul-betul menjadi pengalaman dan pembelajaran kami," tandas Puguh.

Dia juga memastikan bahwa tersangka akan dikeluarkan dari sekolah karena telah melakukan perbuatan melanggar undang-undang pidana. Saat ini, tersangka sudah ditahan di tahanan anak di markas II Polres Magelang Kota untuk penyidikan lebih lanjut.

"Karena sudah masuk ranah hukum, tersangka pasti kami keluarkan," tegasnya. Seperti diberitakan tersangka berinisial AMR (15) diduga telah membunuh kawannya sendiri, Kresna Wahyu Nurachmad (15), asal Bandung.

AMR melukai leher korban dengan pisau saat korban tidur pulas di barak hingga korban kehabisan darah, Jumat (31/3/2017), sekitar pukul 03.30. Korban ditemukan pengasuh siswa sudah tak bernyawa pada pukul 04.00 WIB.

(Baca selengkapnya: Kapolda: Pembunuh Siswa SMA Taruna Mengaku Jumat Pukul 21.00 WIB)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com