PONOROGO, KOMPAS.com - Pencarian dan evakuasi korban yang masih tertimbun tanah longsor di Dukuh Tingkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sementara dihentikan menyusul cuaca yang tidak bersahabat.
Pencarian korban bencana tanah longsor yang menghantam puluhan rumah warga itu akan dilanjutkan besok, Minggu (2/4/2017) pagi.
"Kondisi di lokasi tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian dan evakuasi. Selain cuaca yang tidak bersahabat, tanahnya masih bergerak. Besok pagi baru akan dilanjutkan pencariannya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono, Sabtu ( 1/4/2017) malam.
Baca juga: Longsor di Pulung Ponorogo, 18 Orang Hilang
Untuk mengevakuasi korban yang tertimbun tanah longsor, kata Budi, digunakan alat berat dari Dinas PU Ponorogo, Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur, Balai Sungai Solo, dan Dinas PU Trenggalek.
Saat ini, alat berat untuk mengevakuasi korban hilang yang tertimbun tanah longsor masih dalam perjalanan menuju lokasi.
Tentang kemungkinan tanah longsor susulan, Budi mengatakan kemungkinan tanah longsor susulan bisa terjadi. Apalagi saat ini terdapat sungai yang terbendung oleh longsoran tanah.
"Khawatirnya ketika hujan debit air sungai membesar bisa berpotensi tanah longsor," ungkap Budi.
Ia menyebutkan, material tanah longsor yang menimbun rumah warga mencapai lima hingga tujuh meter. Kondisi itu mengakibatkan rumah sudah kelihatan lagi karena tertutup total tanah longsor.
"Kalau posisi rumahnya dibawah maka akan semakin banyak tanah menimbun," kata Budi.
Untuk menampung warga yang selamat, Budi menyatakan sudah menyiapkan tiga posko sementara tiga. Warga yang selamat mencapai ratusan orang.
Budi mengatakan, relawan terus berdatangan dari tingkat pusat, propinsi dan kabupaten.
"Pantaun kami tim dari BPBD Jawa Timur mendatangkan makanan siap saji. Sementara personel Brimob dan tim BPBD Kota Madiun datang ke lokasi membantu evakuasi," katanya.
Untuk data warga yang dilaporkan hilang tertimbun tanah longsor, Budi mengatakan, hasil klarifikasi dengan kepala desa setempat mencapai 28 orang dan 23 rumah tertimbun.
Baca juga: Longsor Ponorogo, 38 Orang Diperkirakan Masih Tertimbun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.