Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yose Rela Jual Vespa Kesayangan demi Menangkar Penyu

Kompas.com - 31/03/2017, 12:22 WIB

Penyelamat penyu

Usaha Yose untuk menangkar penyu memang tidak selalu mulus. Alih-alih dipuji, ia justru sering menerima cibiran dan ejekan. ”Keluarga saya bahkan pernah meminta saya berhenti saja karena menilai penangkaran penyu hanya pekerjaan sia-sia,” katanya.

Yose juga harus memeras otak untuk mencari biaya agar penangkaran penyu terus berjalan. Sekali membeli telur yang bisa mencapai ratusan butir, Yose mengeluarkan sekitar Rp 1,2 juta.

Jika ditambah biaya operasional termasuk pakan untuk tukik dan lainnya, totalnya mencapai Rp 2 juta. Selama empat tahun ini, Yose sedikitnya sudah merogoh kocek sendiri hingga lebih dari Rp 20 juta.

Memang ada bantuan dari beberapa lembaga. Dinas Kelautan dan Perikanan Padang, misalnya, memberikan dana untuk kompensasi biaya adopsi tukik. Namun, jumlahnya masih jauh dari biaya operasional yang dikeluarkan Yose.

”Saya juga tidak memungut biaya kalau ada wisatawan yang mau melepas tukik meski ada yang memberikan sumbangan seikhlasnya. Biasanya saya hanya meminta mereka menceritakan penangkaran ini ke kerabat atau membagikan foto-fotonya lewat media sosial.”

Karena pemasukan nyaris tak ada, pada 2016 Yose kesulitan keuangan. Ia terpaksa menjual tiga dari empat vespa kesayangannya untuk membiayai pembelian telur penyu. Dalam waktu dekat, ia berencana menjual mobil tuanya untuk membeli perahu motor.

”Saya berharap ada bantuan boat dari instansi terkait untuk memonitor penyu karena selama ini saya harus menyewa sendiri. Tapi, kalau pemerintah tidak bisa bantu, saya jual mobil,” katanya.

Selain menjual barang-barang pribadi, Yose mencoba mengumpulkan dana dari galeri sederhana bernama Chelonia Mydas. Galeri itu menjual oleh-oleh berupa aksesori.

Meski kesulitan dana, Yose mengatakan tidak akan pernah berhenti. Buat dia, menyelamatkan penyu sama artinya menyelamatkan ekosistem laut.

”Penyu menjaga mata rantai makanan dan ekosistem laut. Kalau penyu hilang, satwa lain seperti ubur-ubur akan mendominasi. Kalau itu terjadi, terumbu karang bisa habis dan akhirnya ekosistem laut terganggu,” kata Yose.

Hingga saat ini, Yose sudah menetaskan dan melepas lebih dari 7.000 tukik. Yose merasa jumlah itu belum banyak. Namun, ia merasa kehadiran penangkaran penyu mulai memberi manfaat. Para wisatawan mulai tertarik pada penangkaran penyu. Warga pun bisa membuka warung untuk melayani kebutuhan wisatawan.

”Kalau dihitung-hitung secara komersial, saya sebenarnya tidak dapat apa-apa. Tapi tak jadi soal. Saya akan lanjut terus. Ini bentuk kontribusi saya (membalas) apa yang sudah diberikan alam kepada saya,” ujarnya. (Ismail Zakaria)


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Maret 2017, di halaman 16 dengan judul "Jual Vespa demi Menangkar Penyu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com