Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Mbah Japar Bersedia Dipindahkan ke Panti Jompo

Kompas.com - 31/03/2017, 12:06 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Isak tangis para tetangga mengiringi kepergian Sriyati (90) alias Mbah Japar dari Dusun II, Kelurahan Gedung Wani, Kecamatan Margatiga, Kabupaten Lampung Timur.

Setelah cukup lama dirayu, Mbah Japar akhirnya bersedia keluar dari gubuknya. Mbah Japar diboyong ke Panti Trisna Werda di Teluk Betung, Kota Bandar Lampung yang merupakan rumah panti milik Dinas Sosial Provinsi Lampung.

Mbah Japar berkumpul dengan orang sebayanya dan kini bisa berbagi cerita kehidupan bersama teman sepantinya.

Baca juga: Kisah Mbah Japar Hidup Sendiri di Gubuk Selama 46 Tahun dan Tak Ingin Pindah

Kepala Desa Gedung Wani, Sigit Wahyu Subekti yang sempat mengantar Mbah Japar pindah ke panti mengatakan, Mbah Japar senang berada di tempat barunya.

"Si Mbah (Japar) tinggal satu ruangan bersama empat orang karena kondisinya sedang sakit. Dia perlu perawatan terlebih dahulu," katanya.

Nurhayati, tetangga Mbah Japar, merasa tidak percaya dengan perubahan keputusan nenek mandiri itu.

"Kami bukannya tidak mau Mbah ada di kampung ini, tapi kami mengharapkan ada orang yang mengurusnya dengan teratur dan berada di rumah yang layak huni," kata dia.

Warga juga mengucapkan terima kasih pada Pemuda Muhamadiyah dan LSM Aliansi Anti Kekerasan Anak dan Perempuan (Akrap) yang mengunggah kondisi Mbah Japar di laman status media sosial sehingga mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Koordinator LSM Akrap Lampung Timur, Edi Arsyadad, Jumat (31/3/2017), mengatakan, masyarakat bukannya tidak pernah melapor tentang keadaan Mbah Japar, tetapi ketika dilaporkan tidak pernah ada respons yang konkret.

"Kami terpaksa membohongi Mbah Japar, kami katakan akan kami ajak ke Jakarta karena selama hidupnya belum pernah ke ibu kota," tutur Edi.

Tepatnya, Kamis siang (30/3/2017), rombongan Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim mendatangi kediaman Mbah Japar. Rombongan pejabat setempat masuk ke gubuk Mbah Japar. Mbah Japar pun sempat pingsan ketika ditemui bupatinya.

"Sekitar lima menit si Mbah pingsan, digosokan minyak akhirnya Mbah sadar kembali," kata Edi.

Tidak bisa dipastikan apa penyebab Mbah Japar pingsan, apakah karena pengap akibat ruangan penuh atau karena kaget dengan kehadiran bupati beserta rombongan.

Bupati Chusnunia sempat berpesan agar masyarakat peduli pada orang jompo dan yang membutuhkan bantuan.

"Jangan segan-segan untuk melapor melalui call center 081280171915 yang siap menerima pengaduan apapun dari masyarakat," kata Edi mengulangi ucapan Bupati Chunsunia Chalim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com