BIMA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), berencana menyiapkan sistem peringatan dini dengan memasang kamera CCTV di beberapa titik rawan banjir.
Kamera CCTV ini diklaim bisa mendeteksi ambang batas ketinggian air yang akan terhubung dengan menara sirene ketika air sungai meluap.
Baca juga: Banjir di Bima, 2.500 Orang Mengungsi
Kepala BPBD Kota Bima, H Syarafuddin menjelaskan, sistem baru itu akan diterapkan dalam waktu tak lama lagi. Hal itu dilakukan mengingat banjir bandang terjadi secara terus-menurus di Kota Bima.
“Kalau disetujui akan diakomodir dalam APBD perubahan. Sebelumnya, tim teknis lima profesor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah datang mempelajari karakter bencana dan model penanganannya. Ketika itu disarankan menerapkan sistem peringatan dini dengan memasang kamera CCTV di titik rawan,” kata Syarafuddin kepada wartawan, Kamis (30/3/2017).
Ia mengatakan, begitu air di sungai mencapai ambang batas maka secara otomatis akan ada sirine yang berbunyi. Sistem itu, kata dia, terintegrasi dengan teknologi.
“Sistem ini sangat penting. Makanya, setiap titik yang kita anggap rawan harus ada CCTV. Ke depan kita tidak perlu cemas lagi. Jika ada potensi banjir, sistem ini langsung berbunyi dan petugas langsung bergerak cepat. Warga pun cepat dievakuasi,” pungkas Syarafuddin.
Baca juga: Korban Banjir Bandang Bima Alami Kedinginan dan Kelaparan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.