Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Kendal: yang Demo Belum Tahu Program Saya

Kompas.com - 30/03/2017, 18:36 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Bupati Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Mirna Anissa, tidak mempersoalkan adanya demo. Ia menganggap, demo sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi.

Mirna mengklaim, kepemimpinannya di Kendal selama satu tahun sudah berjalan baik. Bahkan mengalami kemajuan. Itu terbukti dengan pembangunan jalan dan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Yang demo belum tahu program saya. Tapi saya akan berusaha bekerja lebih baik,” kata Mirna, Kamis (30/3/2017).

(Baca juga: Unjuk Rasa, 300 Warga Lempari Kantor Pemkab Kendal dengan Sandal)

 

Mirna mengaku, tidak bisa menemui pengunjuk rasa, karena ada keperluan di Kecamatan Limbangan.

Ketua DPRD Kendal, Prapto Utono mengatakan, unjuk rasa tidak dilarang, selama tidak bertentangan dengan undang-undang. “Tadi saya sudah menemui perwakilan pendemo. Mereka memberi masukan pada kami. Kami akan melakukan penyelidikan,” ujar Tono.

(Baca juga: Ada Sekolah Khusus untuk PSK di Kendal)

Berita sebelumya, sekitar 300 warga yang menamakan diri dari Jaringan Masyarakat Kendal (Jamak) Jawa Tengah menggelar unjuk rasa di depan kantor Bupati Kendal, Kamis (30/3/2017).

Sambil membawa beberapa spanduk berisi tuntutan, pengunjuk rasa melakukan long march dari Jalan Pemuda ke Alun-alun Kendal dan mengakhiri aksi dengan melempar sandal ke Kantor Pemkab. 

Kompas TV Bus lintas Bali-Sumatera dengan 25 penumpang, Jumat (24/3) pagi menabrak jembatan dan terguling di Jalan Raya Patebon, Kendal, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com