Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penjaga Makam", Ogoh-ogoh Utama dalam Kirab Pertama di Magelang

Kompas.com - 28/03/2017, 16:25 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Umat Hindu di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melakukan prosesi kirab Ogoh-ogoh atau patung raksasa menjelang Hari Raya Nyepi, Senin (27/3/2017) sore.

Kirab berlangsung meriah karena diikuti oleh 46 kelompok dengan berbagai pertunjukan tari, sesaji dan ogoh-ogoh. Peserta kirab juga tampak mengenakan pakaian khas ala umat Hindu di Bali.

I Gede Suarti, tokoh Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Magelang menuturkan ogoh-ogoh utama yang dikirab adalah Kalika Maya, yang berarti Sang Penjaga Makam. Ogoh-ogoh setinggi lebih dari dua meter itu dipikul oleh belasan warga.

"Kalika Maya artinya Penjaga Makam. Memiliki makna bahwa ketika hidup manusia berakhir di dunia akan bertemu dengan Kalika Maya," ungkap Gede.

(Baca juga: Uniknya Ogoh-ogoh di Bali, dari Berbahan Organik hingga Pakai Sensor Suara)

Dia mengatakan, kirab ogoh-ogoh ini adalah yang pertama kali digelar menjelang perayaan Nyepi di Kabupaten Magelang. Ke depan kirab ini akan menjadi agenda rutin umat Hindu setiap tahun.

“Kirab ogoh-ogoh ini bisa dibilang yang pertama kalinya digelar di Magelang dan kemungkinan besar akan menjadi agenda tahunan," imbuh Gede.

Adapun rute kirab dimulai dari depan Artos Mall di Jalan Mayjend Bambang Soegeng No. 1 menuju Pura Wira Buana di komplek Akademi Militer (Akmil) Kota Magelang atau berjarak sekitar dua kilometer.

Tidak hanya itu, dalam kirab itu dimeriahkan oleh tari Rejang yang merupakan tarian sakral dalam pawai ogoh-ogoh. Umat dan warga pun terlihat antusias menyambut kirab ini.

Gede mengungkapkan, ada pesan kedamaian yang ingin disampaikan oleh umat Hindu melalui kirab ini. Pesan agar umat beragama di seluruh Indonesia bisa tetap menjaga kerukunan dan keharmonisan.

"Semoga kerukunan antar-umat beragama di Indonesia senantiasa terjaga," ujar Gede.

Sementara itu, Saparina Tri Hapsari, marketing manager Artos Mall menyambut baik kirab ogoh-ogoh ini karena menjadi salah satu hiburan masyarakat namun sarat makna sakral. Dia pun berharap kirab ogoh-ogoh dapat digelar rutin setiap tahun.

"Kirab ini tidak sekedar hiburan namun sebuah kegiatan keagamaan yang sakral bagi umat Hindu. Warga sangat suka cita menyambutnya, ini wujud kerukunan antarumat beragama di Magelang," tuturnya.

(Baca juga: Ogoh-ogoh Setinggi 5 Meter Diarak 60 Orang di Bali)

 

Kompas TV Unik, Ogoh-Ogoh Ini Pakai Sensor Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com