Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI AL Bunuh Sopir Taksi "Online"

Kompas.com - 27/03/2017, 19:54 WIB

SURABAYA, KOMPAS — Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, meringkus dua tersangka pembunuhan sopir taksi berbasis daring, Denny Ariessandi (37).

Tersangka berinisial KMF (21) adalah oknum anggota TNI Angkatan Laut, dan CRW (23), tukang reparasi sepatu.

Jenazah Denny ditemukan dengan puluhan tusukan di sekujur tubuhnya, Kamis (23/3/2017) pagi, di Jalan Sukolilo Larangan, Kecamatan Bulak.

Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Ajun Komisaris Besar Ronny Suseno, Minggu (26/3/2017), di Surabaya, mengungkapkan, pihaknya menelusuri pemesanan terakhir yang diterima korban.

Hasilnya, identitas pemesan terakhir diduga anggota TNI AL. Dari temuan itu, polisi bekerja sama dengan tim Polisi Militer Pangkalan Utama TNI AL V Surabaya untuk menangkap KMF.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Gig Sipalsuta membenarkan adanya oknum TNI AL yang terkait pembunuhan pengemudi taksi berbasis daring. Salah satu pelaku pembunuhan adalah oknum prajurit TNI AL berpangkat klasi dua dengan inisial KMF.

Saat ini, KMF diamankan di POM TNI AL untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kebijakan pimpinan TNI AL dalam menyikapi setiap pelanggaran yang dilakukan prajuritnya yakni penindakan tegas.

Hal senada dibenarkan Kepala Bagian Penerangan Lantamal V Mayor Rochman. KMF adalah oknum terduga anggota TNI AL yang bertugas di KRI OWA 354 Koarmatim. "KMF sekarang dalam penanganan dan proses penyidikan lebih lanjut oleh Pomal Lantamal V," ujar Rochman.

Tersangka KMF dibekuk pada Jumat (24/3/2017) sekitar pukul 05.00 di Tanjung Perak. Dari pengakuan KMF, ia melakukan aksi tersebut dengan CRW, yang berada di Kediri. Tersangka CRW kemudian ditangkap pada hari yang sama sekitar pukul 21.00. "Kedua tersangka ingin menguasai barang (mobil) korban dengan melakukan pembunuhan berencana," ujar Ronny.

Berdasarkan pengakuan kedua tersangka kepada polisi, keduanya tiba di Surabaya dari Kediri pada Rabu (22/3/2017). Sesampainya di Surabaya, KMF membeli pisau belati untuk CRW. Pisau itu digunakan untuk menjalani aksi pencurian mobil.

Pada Kamis dini hari, yakni pukul 02.10, KMF memesan taksi daring Grab dengan rute Terminal Purabaya menuju ke suatu hotel di Jalan Arjuna.

"Namun, mereka mengurungkan niat mencuri mobil itu karena dianggap jelek. Mereka akhirnya memesan taksi daring lain pada pukul 02.30," kata Ronny.

Kedua tersangka kemudian dijemput Denny menggunakan mobil Daihatsu Xenia tahun 2016. Korban selanjutnya diminta mengantar kedua tersangka ke Kantor Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak. Saat hendak mengeksekusi korban, mereka meminta korban memperlambat laju mobil ketika memasuki kawasan Tanjung Perak.

Menurut Ronny, keduanya langsung menusuk korban dalam keadaan mobil masih berjalan. "Korban memberontak, tetapi tidak berkutik karena ditahan oleh KMF dari belakang," ucap Ronny. Mobil itu lalu dibawa kabur ke Kediri.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Ardian Satrio Utomo mengatakan, barang bukti pisau yang digunakan dalam aksi pembunuhan itu telah dibuang tersangka ke Sungai Brantas. (ADY/edn)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Maret 2017, di halaman 23 dengan judul "Oknum TNI AL Bunuh Sopir Taksi Daring".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com