Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Ogoh-ogoh di Bali, dari Berbahan Organik hingga Pakai Sensor Suara

Kompas.com - 27/03/2017, 19:19 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Selain sebagai sarana perayaan ritual yang sakral jelang Hari Raya Nyepi, Selasa (28/3/2017), tradisi ogoh-ogoh menjadi sarana kreativitas warga untuk membuat karya patung raksasa yang menarik.

Tak hanya bermain di warna, bahan atau tingginya ogoh-ogoh, warga kini mulai membuat ogoh-ogoh dengan menggunakan teknologi sensor suara yang dibuat warga di Panjer Denpasar.

Ogoh-ogoh dengan sensor suara ini akan bergerak sendiri setelah menerima suara gamelan yang telah dirancang.

"Inspirasinya dari penari-penari Bali. Kami ingin membuat ogogh-ogoh yang bisa membedakan suara dan ketukan dari gamelan Bali sendiri," ujar I Gede Dwi Krisna Putra, pembuat ogoh-ogoh sensor suara, Senin (27/3/2017)

"Untuk berapa ketukan pun bisa, kita atur sendiri untuk ketukan berapa dan itu suara apa. kita kan tahu suara punya frekuensi dan amplitudo, kita bisa tahu suara itu apa dari nilai frekuensi dan amplitudonya," tambahnya.

Selain itu, ada pula ogoh-ogoh yang ramah lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan alami, mulai dari bambu, dedaunan, lem kanji dan pewarna alami atau organik.

"Terbuat dari 99,9 persen bahan alami yang disebut bahan organik, mulai dari rangka, kami buat dari bambu. Pengikatnya juga pakai tali bambu dan kami bungkus dengan kertas bekas, seperti kertas bekas di kantor dan kertas semen. Untuk pewarnanya kami pakai bahan alami yang berasal dari daun," kata I Gede Agustinus Darmawan, pembuat ogoh-ogoh organik.

Persiapan demi persiapan sudah selesai dikerjakan untuk membuat kedua ogoh-ogoh ini dan siap diarak dalam Malam Pengrupukan, perayaan sehari sebelum perayaan Nyepi di Bali.

(Baca juga: Ogoh-ogoh Setinggi 5 Meter Diarak 60 Orang di Bali)

 

Kompas TV Unik, Ogoh-Ogoh Ini Pakai Sensor Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber KompasTV


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com