Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap dan Jual 7 Ekor Penyu Hijau, Melomen Ditangkap Polisi

Kompas.com - 25/03/2017, 11:12 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat kepolisian Resor Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) membekuk seorang pria bernama Melomen, warga Desa Batubau, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, karena menangkap dan menjual tujuh ekor penyu hijau yang merupakan satwa dilindungi.

Wakil kepala Kepolisian Resor Kupang Komisaris Polisi Sriyati mengatakan, selain menangkap Melomen, pihaknya juga mengamankan empat orang yang membeli tujuh penyu itu.

Kejadian itu lanjut Sriyati, bermula ketika polisi yang mendengar informasi adanya transaksi jual beli penyu yang dilindungi. Anggota polisi pun turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

“Kejadian pada Kamis (23/3/2017) tengah malam sekitar pukul 23.30 Wita. Setelah membeli penyu itu, empat orang yang saat ini kita periksa sebagai saksi, mengendarai satu unit mobil pikap dengan nomor polisi DH 9499 BC yang mengangkut tujuh ekor penyu hijau, sehingga anggota kita langsung tangkap dan membawa mereka ke Polres Jumat (24/3/2017) kemarin,” kata Sriyati kepada Kompas.com, Sabtu (25/3/2017) pagi.

Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif terhadap empat saksi ini, diketahui kalau penyu itu dijual oleh Meloman. Mendengar keterangan itu polisi lalu bergerak cepat dan menangkap Melomen.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil pikap dan satu pukat penangkap penyu.

Usai menangkap pelaku dan mengamankan barang bukti lanjut Sriyati, pihaknya kemudian melakukan kordinasi dengan BKSDA Provinsi NTT guna mendapatkan keterangan ahli dan

Sementara penangkap penyu sebagai saksi dan untuk pengembangan di periksa di polres.

Sementara penyu diserahkan kepada BKSDA untuk dilakukan pelepasan kembali di Pantai Lasiana.

Atas perbuatannya itu, tersangka Melomen bakal dijerat dengan pasal 40 ayat 2 junto pasal 21 ayat 2 huruf a Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Baca juga: Rogoh Kocek Sendiri untuk Selamatkan Penyu, Yusri Tuai Simpati Berbagai Pihak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com