Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Berita "Satu Anak, 5 Miliar" adalah "Hoax"

Kompas.com - 24/03/2017, 14:34 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Divisi Humas Polri melalui akun resminya di Instagram menyatakan bahwa pemberitaan mengenai penjualan organ tubuh anak-anak adalah bohong.

"Kepolisian pastikan informasi penculikan dan penjualan organ tubuh anak-anak yang viral di media sosial adalah hoax. Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat untuk tidak termakan isu dan resah terhadap maraknya kabar penculikan anak dan penjualan organ tubuh di media sosial," demikian imbauan yang ditulis melalui postingan di Instagram.

Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito mengatakan bahwa

"Di rumah sakit sudah dicek, tidak ada harga-harga seperti itu. Itu meresahkan masyarakat. Namun demikian, untuk meyakinkan masyarakat, seluruh jajaran sudah saya perintahkan saat bubar anak sekolah, tempat bermain anak di-back up anggota. Saya imbau juga, masyarakat jangan main hakim sendiri kalau ada yang dicurigai," katanya saat dikonfirmasi di Manado, Jumat (24/3/2017).

(Baca juga: Kapolri: Isu Penculikan Anak "Hoax")

Merebak

Kabar soal penculikan dan jaringan penjualan organ tubuh anak-anak itu merebak dalam dua pekan terakhir. Di Sulawesi Utara, pemberitaan beberapa media lokal diprotes banyak orang.

"Berita soal maraknya penculikan anak perlu dipertanyakan, sebab tidak ditemukan data pendukung dan penegas atas simpulan maraknya kejadian itu. Polisi malah belum menemukan satu pun pelaku," ujar Fidel Malumbot, warga Sitaro.

Di Ranoketang, Minahasa Tenggara, isu penculikan anak dan pasar gelap penjualan organ tubuh telah membuat banyak orang takut.

"Setelah membacanya kami jadi takut. Padahal sebenarnya di kampung ini aman-aman saja," ujar Lin, warga Ranoketang, Jumat (24/3/2017).

Jurnalis senior di Bitung, Reymond Mudami mengingatkan agar media lebih berhati-hati dalam memberitakan sebuah peristiwa yang belum sahih kebenarannya.

"Judul berita itu gambaran dari isi berita, atau gambaran realitas yang sesungguhnya. Belakangan memang banyak judul berita yang tak sejalan dengan isi berita," kata Reymond.

Headline sebuah harian lokal di Sulawesi Utara pada beberapa hari lalu menjadi viral dan mengundang perdebatan. Berita itu mengabarkan ikhwal satu anak diculik lalu dijual seharga Rp 5 miliar.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kota Manado, Yoseph Ikanubun mengingatkan agar jurnalis dan media selalu mendahulukan prinsip-prinsip jurnalistik dalam setiap pemberitaan.

"Isu penculikan anak, jual beli organ tubuh telah menjadi teror bagi publik. Walau memang harus disampaikan soal kewaspadaan atas dugaan kasus itu, tetapi wartawan harus punya pertimbangan pribadi tentang etika dan tanggungjawab sosial," jelas Yoseph.

Beberapa hari lalu, Kapolda Sulut juga sudah menepis isu penculikan anak dan penjualan organ tersebut.

"Iya memang ada isu-isu berbagai penculikan di Kota Manado dan sekitarnya yang dilaporkan. Tapi hingga saat ini belum ada yang terbukti kalau itu usaha penculikan," ujar Waskito.

Namun, Ketua Komda Perlindungan Anak Sulut, Jull Takaliuang mengingatkan agar aparat keamaanan, pemerintah dan masyarakat tetap waspada dan tidak lengah.

"Kita sudah semakin individualistis, tidak lagi saling mempedulikan. Pola hidup materalistis makin menjauhkan kita dari saling menjaga, saling memberi dan saling menolong," ujar Jull.

(Baca juga: Isu Penculikan Anak, Orangtua Jangan Lalai)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com