BOGOR, KOMPAS.com - Demonstrasi para sopir angkutan kota di Bogor terhadap beroperasinya jasa ojek online terjadi di sejumlah titik wilayah tersebut sejak Senin (21/3/2017). Akibatnya, banyak warga pengguna alat transportasi umum yang telantar.
Di tengah kondisi ini, seorang pengendara motor 250 cc bernama Iwa Kartiwa menawarkan jasa antar gratis bagi warga yang menjadi korban demo tersebut.
"Ya ini spontan saja. Karena ada demo, jadi banyak orang yang telantar. Kebetulan Selasa itu kosong. Jadi ya sudah inisiatif bantu-bantu orang," ujar Iwa di Bogor, Kamis (23/3/2017).
Hari itu, Iwa ke sana-ke mari dengan sepeda motor Kawasaki Z250 miliknya. Dia berangkat seusai mengantar istri, kemudian mencetak sebuah tulisan di dua lembar kertas untuk ditempel di lampu motor dan jaketnya.
Kertas itu bertuliskan "Tumpangan Gratis, biar Allah yang bayar ongkosnya. Colek atau stop aja, Gan".
"Soalnya yang diantar jauh-jauh, apalagi ada bapak-bapak veteran perang sampai ke Koramil Leuwih Liyang, jaraknya bisa sekitar 20 km. Dia berkali-kali bilang 'nuhun, Kang' karena saat mau naik ojek, harganya digetok sampai Rp 70.000-an," ujarnya.
Para penumpangnya ini pada awalnya bingung saat melihat Iwa dan motornya. Ia kemudian hanya menawarkan jasa lantas penumpang akan naik ke sepeda motornya.
"Ini gratis, ayo mangga, siapa yang mau ikut," begitu setiap dia menawarkan diri.
Kebanyakan yang diantar adalah pria. Ada pula ibu-ibu.
"Ibu-ibu sempat diantar, tetapi kalau yang masih muda, enggak dibawa. Non-muhrim. Hehehe," katanya.
Dihadang sopir angkot
Saat akan mengantar salah seorang penumpang yang ingin ke rumah sakit, Iwa hampir terkena sweeping sopir angkot. Namun, kebetulan, saat itu ada iring-iringan DLLJ menuju Balai Kota.
"Ada penumpang yang mau gantian shift jaga ibunya di rumah sakit. Katanya sudah 2 jam nunggu angkot. Setelah jalan, kami papasan dengan kelompok sopir angkot Jasinga-Laladon. Lumayan chaos. Mereka sampai berhentiin taksi di depan gerbang IPB, tetapi ya saya berusaha mengamankan diri dengan ikut di belakang konvoi DLLAJ," ujar Iwa.
Pria yang merupakan pemilik SAE Force, sebuah usaha penyedia suku cadang pesawat, itu juga mengaku ada untungnya mengendarai motor sport 250 cc karena cenderung tidak dianggap sebagai ojek online.