MANADO, KOMPAS.com - Isu penculikan anak merebak di Sulawesi Utara beberapa pekan ini. Walau belum ada pelaku yang tertangkap polisi, namun orangtua diminta tidak lalai.
"Ancaman keselamatan anak-anak ini harus disikapi cepat dan tepat oleh pemerintah sebagai wujud kepedulian untuk menyelamatkan generasi penerus dari berbagai trauma yang muncul akibat hal-hal buruk yang dialami mereka," ujar Ketua Komda Perlindungan Anak Sulawesi Utara Jull Takaliuang, Selasa (21/3/2017).
Menurut Jull, pemerintah harus menggalakkan kembali sistem poskamling atau sejenisnya di setiap lingkungan atau kelompok kecil komunitas.
Demikian pula inisiatif murni dari masyarakat diharapkan dapat dilakukan untuk mencegah aksi-aksi jahat yang mengincar anak-anak dengan berbagai iming-iming.
"Orangtua harus lebih meningkatkan pengawalan dan pengawasan tentang keberadaan anak terutama di usia yang rentan seperti Paud, TK dan SD. Pada saat pulang sekolah atau selama belajar di sekolah harus dipastikan dan diyakinkan bahwa anak dalam keadaan aman. Jangan lalai. Demikian juga di rumah, ketika hendak bermain, anak-anak harus tetap diawasi," tambah Jull.
Polisi sementara menangangi beberapa kejadian yang diduga berkaitan dengan penculikan anak.
Di Polresta Manado sedang diselidiki kasus pencobaan penculikan anak yang terjadi di Malalayang dan Tuminting.
Pekan lalu, masyarakat di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Manado dihebohkan dengan percobaan penculikan yang dialami ARB (12) siswa kelas 1 SMP.
Saat sedang duduk-duduk di talud, dia diminta oleh orang yang tidak dikenal untuk membeli rokok. Namun begitu ARB dekat dengan pelaku, dia langsung dibekap. Beruntung ARB bisa meloloskan diri.
Walau polisi belum merilis tentang dugaan jaringan penculikan anak ini, namun kabar yang cepat menyebar itu telah membuat resah warga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.