Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh Angkot dengan Ojek "Online", Bima Arya Sebut Kondisi Bogor Aman

Kompas.com - 21/03/2017, 06:40 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan situasi dan kondisi di Kota Bogor aman terkendali pascakericuhan yang terjadi antara sopir angkot dan pengendara ojek online, Senin (20/3/2017).

Bima juga mengkonfirmasi tidak ada aksi pembakaran angkot wilayahnya, seperti yang beredar melalui pesan berantai melalui jaringan Whatsapp group.

"Tidak ada pembakaran angkot, saya sudah liat foto-foto yang beredar ada angkot dibakar, wajah korban pengemudi ojek online yang babak belur. Itu tidak benar, tidak terjadi di wilayah Kota Bogor," kata Bima.

Bima beserta jajaran Kodim 0606 dan Polresta Bogor Kota telah turun ke lapangan dan menjenguk korban pengendara ojek online yang diisukan ditabrak oleh sopir angkot.

(Baca juga: Sopir Angkot dan Ojek Online di Bogor Saling Serang )

Menurut Bima, pengendara ojek online tersebut sedang tidak sedang beroperasi dan juga tidak menggunakan atribut ojek online. Tukang ojek itu mengalami kecelakaan saat berkendaraan dan kakinya patah.

"Ini murni kecelakaan. Jadi tidak benar ada yang sopir angkot yang menabrak," katanya.

Bima menyebutkan, keributan yang terjadi antara sopir angkot dan ojek online terjadi karena beredarnya isu adanya pengendara ojek online yang ditabrak sopir angkot.

Hal tersebut memicu terjadinya aksi bentrok antara sopir angkot dan pengendara ojek online di Jl Sholis Iskandar masuk wilayah hukum Kota Bogor.

"Kami sudah konfirmasi, tidak benar pengendara ojek online ini ditabrak supir, memang benar tertabrak, tapi murni karena kecelakaan bukan ditabrak sopir angkot," katanya.

Ia mengatakan, keributan terjadi antara angkot trayek 32 yang merupakan angkot wilayah Kabupaten Bogor dan beroperasi di wilayah perbatasan Kota Bogor dengan pengendara ojek online.

"Kami sudah melakukan dialog dengan pengemudi ojek online dan mencoba untuk menenangkan situasi. Aparat juga melakukan penyelidikan serta memproses secara hukum," kata Bima.

(Baca juga: Pengemudi Grab yang Ditabrak Sopir Angkot Tak Kuliah 2 Semester karena Masalah Ekonomi )

Untuk mengantisipasi pemogokan sopir angkot, pihaknya telah mengerahkan armada milik Satpol PP dibantu Kodim 0606 dan Polresta Bogor Kota untuk membantu warga yang tidak terakomodasi oleh angkutan umum.

"Kami juga sudah menyiapkan antisipasi untuk esok hari. Berkoordinasi dengan Organda kota maupun kabupaten, serta pengemudi online ini," katanya.

Bima menambahkan, harus ada pengaturan mengenai keberadaan transportasi online, baik dari pusat hingga ke tingkat daerah.

"Intinya semua mau diatur, jadi harus ada percepatan pengaturan online ini," katanya.

Bima juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan foto-foto yang belum terkonfirmasi keaslian sumbernya karena dapat memperkeruh suasana.

Baca juga: Angkot Bogor Demo, Pelajar Terpaksa Jalan Kaki

Kompas TV Transportasi berbasis online terus diprotes oleh para pengemudi transportasi konvensional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com