Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Mahasiswa di Jayapura Demo Tuntut Tambang Freeport Ditutup

Kompas.com - 20/03/2017, 18:28 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sekitar 500 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua, Kota Jayapura, Senin (20/3/2017). 

Mereka menuntut area penambangan tembaga dan emas PT Freeport Indonesia di Timika segera ditutup karena tak memberikan manfaat bagi masyarakat pemilik hak ulayat.

Baca juga: Tolak Freeport, Mahasiswa Papua Demo Konjen AS di Bali

Nelius Wenda, selaku koordinator Aksi Front Persatuan Mahasiswa Tutup Freeport menyatakan, Presiden Joko Widodo harus menutup Freeport karena sebagai dalang kejahatan kemanusiaan di tanah Papua.

"Pembahasan pergantian dari kontrak karya menjadi izin usaha penambangan khusus tanpa disertai adanya perubahan sistem untuk pengakuan hak masyarakat pemilik hak ulayat," kata Nelius.

Ia menyatakan telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia selama 50 tahun Freeport berada di Papua.

"Perusahaan ini menempatkan banyak aparat TNI Polri untuk menjaga area penambangan yang menjadi milik masyarakat. Kami menuntut agar para pelaku pelanggar HAM selama beroperasinya Freeport ditangkap dan diadili," tegas Nelius.

Baca juga: Kemelut Freeport, Masyarakat Adat Timika Minta Dilibatkan dalam Perundingan

Anggota DPR Papua, Ruben Magai seusai menemui para mahasiswa menuturkan, pihaknya mendukung tuntutan itu karena Freeport belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat Papua.

"Kami akan membuat Pansus untuk menindaklanjuti permintaan para mahasiswa agar Freeport tak lagi beroperasi di Papua," tegas Ruben.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com