Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Rancaekek, Endang Jalan 3 Kilometer Mencari Angkutan

Kompas.com - 20/03/2017, 10:33 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Endang (53), warga Cikancung, Cicalengka, Kabupaten Bandung terpaksa berjalan sekitar tiga kilometer dari tempat tinggalnya ke Dangdeur, Rancaekek, Bandung.

Banjir di payuneun Kahatex teh (banjir di depan Kahatex teh). Jadinya ga ada kendaraan,” ujar Endang kepada Kompas.com, Selasa (20/3/2017).

Endang mengaku akan pergi ke Pasar Rebo, Jakarta. Ia pergi sebelum Subuh dari rumahnya agar tidak terjebak macet. Tapi begitu sampai jalan raya, tidak ada satu pun bus yang lewat.

Ia pun berjalan kaki dengan harapan ada bus yang melewat. Bahkan ia pun harus menembus banjir di depan Kahatex setinggi lutut.

“Paling dalam memang di depan Kahatex. Tadi mah setinggi lutut. Itu teh sudah surut dibanding semalam,” ucapnya.

(Baca juga: Hujan Turun, Banjir di Kahatex Datang Lagi )

Di sekitar lokasi banjir, dirinya melihat bus-bus, mobil, dan motor yang parkir di pinggir jalan. Mobil tersebut ada yang mogok, ada pula yang sengaja diam.

“Ada bus yang sengaja berhenti sejak malam. Karena kalau dipaksakan khawatir mogok katanya,” ujarnya.

Hingga Endang meninggalkan lokasi banjir dan melanjutkan perjalanan, ia melihat ada banyak motor yang diangkat bagian depannya untuk mengeluarkan air yang masuk ke mesin maupun knalpot.

“Saya jalan kaki sampai ke Dangdeur. Lumayan, saya jalan sejam lebih. Paling susah ya pas lewatin banjir. Harus naekkeun (melinting) celana,” kata dia.

(Baca juga: Kahatex: Bangunan Sudah Dibongkar, Silakan Cek Youtube)

Di Dangdeur, Rancaekek, ia baru mendapat bus. Ia mengaku heran kenapa Rancekek terutama di depan Kahatex selalu banjir setiap turun hujan.

“Pernah banjirnya sampai dada orang dewasa,” sebutnya.

Kondektur PO Prima Jasa jurusan Garut-Lebak Bulus, Budi mengatakan, bus kebanyakan masuk lewat Majalaya. Karena jika lewat banjir Kahatex, macetnya panjang dan entah kapan bisa sampai.

“Dari Cicalengka masuk ke Majalaya (lewat arah Cijapati). Lalu keluar dari Dangdeur,” tuturnya.

Akibat banjir tersebut, seratusan penumpang di Cileunyi yang akan pergi ke Bekasi, Jakarta, dan sekitarnya terlantar.

“Banjir, bus nya jadi lama. Lama-lama saya jadi terbiasa seperti ini,” ungkap salah satu penumpang yang akan ke Jakarta, Radi Susilo.

Radi berharap, pemerintah segera menyelesaikan persoalan ini. Sebab, banjir ini selalu merugikan. Apalagi bagi pekerja sepertinya yang membutuhkan kecepatan.

Baca: Rancaekek Kembali Banjir, Jalur Bandung-Garut Macet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com