Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Aturan Baru, Ratusan Penumpang Nyaris Segel Kapal Ferry

Kompas.com - 19/03/2017, 20:16 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Ratusan penumpang Kapal Ferry Pulo Tello yang melayani rute Kota Bengkulu-Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu nyaris menyegel kapal dan kantor ASDP setempat, Minggu (19/3/2017).

Ratusan penumpang tampak menggerutu dan berusaha menyegel loket pembelian karcis kapal Ferry dan kapal di Dermaga Pulau Baai. Beruntung, aparat kepolisian bergerak cepat melakukan antisipasi.

Protes penumpang ini seiring dengan sosialisasi Perturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 80 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyebrangan.

"Dalam peraturan itu terhitung 17 Maret 2017 semua barang curah yang dimuat di dek kapal/lantai kapal tidak diperbolehkan, dan harus diangkut di atas kendaraan mobil. Ini sungguh memberatkan masyarakat," kata seorang penumpang kapal, Ali Simatupang.

"Jadi meski belanjaan sekarung kalau mau naik kapal, belanjaan itu harus diangkut mobil dan bayarnya menggunakan ongkos mobil atau menjadi mahal," ucapnya.

Ia menambahkan, kondisi tersebut jelas saja memberatkan masyarakat.

Sebelumnya, Camat Enggano Marlansius telah menyurati Dinas Perhubungan agar kebijakan tersebut dikaji ulang. Sebab, kebijakan itu berdampak buruk bagi masyarakat Pulau Enggano.

"Akibat penerapan itu maka harga bahan pokok di Pulau Enggano akan meningkat drastis dan hasil pertanian masyarakat akan turun drastis," tulis Marlasius.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan, Provinsi Bengkulu, Budi Sujatmiko, menyatakan, pihaknya memberikan dispensasi gratis pada penumpang untuk dua kali angkutan kapal ferry, hingga adanya keputusan yang dikeluarkan oleh instansinya.

"Senin kami akan rapat untuk memutuskan kebijakannya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com