PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga tidak khawatir terkait fenomena equinox yang muncul di wilayah Indonesia pada 21 Maret 2017 mendatang. Fenomena ini akan berdampak pada peningkatan suhu udara.
“Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa pancaroba. Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan kualitas kesehatan serta lingkungan,” kata Peneliti BMKG Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, A Bisri, Kamis (16/3/2017).
Baca juga: Fenomena Tanah Patah di Semarang
Ia mengatakan, equinox bukan merupakan fenomena seperti heat wave seperti di Afrika dan Timur Tengah yang dapat meningkatkan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
“Keberadaan fenomena equinox tidak selalu meningkatkan suhu secara drastis, di mana kita ketahui suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32 – 36 derajat celcius,” ujarnya.
Equinox merupakan fenomena astronomi dimana Matahari melintasi garis kathulistiwa yang secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yakni 21 Maret dan 23 September.
Baca juga: "Equinox" Jelas Punya Dampak, tetapi Apakah Seseram di Pesan Berantai?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.