Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kevin Sanjaya, dari Juara Tarkam hingga All England

Kompas.com - 15/03/2017, 19:27 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil memenangkan All England 2017 mengalahkan pasangan Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen, di Barclaycard Arena, Birmingham, Minggu (12/3/2017).

Kemenangan tersebut disambut haru oleh orang tua Kevin Sanjaya Sukamuljo yang tinggal di Desa Sumberayu Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Kevin lahir di Banyuwangi 2 Agustus 1995, dan merupakan anak kedua dari pasangan Sugianto (57) dan Niawati (51). 

"Saat pertandingan saya nonton dari rumah berdua dengan mamanya Kevin. Saya sudah ada feeling jika anak saya menang. Mamanya sempat gugup dan ketika tahu menang, kami langsung sujud syukur. Ini berkah bukan hanya untuk keluarga tapi untuk Indonesia," jelas Sugiharto (57), ayah Kelvin saat ditemui Kompas.com Rabu (15/3/2017) di kediamannya.

Lelaki kelahiran Jakarta 12 Agustus 1960 tersebut kemudian menunjukkan piala dan medali yang sudah didapatkan anak keduanya tersebut. Selain piala dan medali, ada pula klipingan koran yang memberitakan tentang anaknya. 

Semua klipingan tersebut tersusun rapi di dalam map berwarna kuning. 

"Semua data tentang Kevin saya kumpulkan di map ini. Lengkap. Kalau ditanya berapa jumlah medali dan pialanya saya nggak hapal. Kalau ini piala pertama saat dia ikut tarkam di Muncar," katanya sambil tersenyum.

Senang Olahraga

Sejak kecil, menurut Sugiharto, Kevin sudah menunjukkan ketertarikannya pada olahraga bulutangkis. Saat masih usia 3,5 tahun, Kevin sering diajak ayahnya untuk bermain bulutangkis di dekat rumahnya.

Saat mencoba pertama kali, Kevin langsung lancar mengayunkan raket. Melihat kemampuan anaknya,lelaki yang akrab dipangggil Gik tersebut memutuskan untuk mencarikan pelatih untuk dua anaknya, Kevin dan Nico, kakak pertama Kevin.

Klub petama yang dipilih adalah PB Putra Jember yan berjarak sekitar 100 km dari rumah mereka yang berada di Kecamatan Muncar Banyuwangi. Untuk menuju kesana dibutuhkan waktu lebih dari dua jam. 

"Kevin saat itu masih TK. Pulang sekolah sekitar jam 11 siang langsung saya jemput ke sekolah terus berangkat ke Jember. Mereka latihan mulai jam 1 siang, nanti jam 5 sore kembali lagi ke Banyuwangi. Seminggu empat kali dan itu dilakoni selama setahun," jelasnya.

Di dalam mobil, Gik dan istrinya sudah menyiapkan semua keperluan anak-anaknya mulai dari bantal untuk beristirahat di mobil, makanan, hingga baju ganti. Semua aktivitas tersebut dilakukan di dalam mobil.

Ia sengaja mencari pelatih profesional untuk melatih dasar bulu tangkis. Setelah menguasai dasar, Kevin dan Nico berlatih dengan beberapa pelatih bulu tangkis yang ada di Banyuwangi dan sekitarnya.

"Sengaja saya cari pelatih yang benar-benar bagus karena itu awal belajar. Dasar dari mereka bermain bulutangkis. Setelah itu setiap dengar ada pelatih bulu tangkis yang bagus saya selalu antar kedua anak saya ke sana. Kemanapun itu. Ke Surabaya, Situbondo bahkan pernah ke luar Jawa Timur," jelasnya.

Saat itulah Kevin dan Nico mulai mengikuti turnamen bulu tangkis dari tingkat kampung hingga Kabupaten. "Saat tanding tarkam sekitar sini saja, Kevin selalu jadi juara," jelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com