Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nasir: Kampus Harus Dibentengi dari Radikalisme dengan Gerakan Mengaji

Kompas.com - 13/03/2017, 05:54 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Kampus di Indonesia dinilai rentan disusupi paham–paham baru. Menristekdikti M Nasir mengatakan, oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri bahwa institusi perguruan tinggi, baik itu perguruan tinggi umum maupun agama, kerap menjadi sasaran gerakan radikalisme.

“Mahasiswa acap kali mudah tersulut emosi dan terpengaruh oleh pemikiran pemikiran baru. Karena itu, sebagai kaum intelektual, mahasiswa perlu kita bentengi dari pengaruh-pengaruh sesat,” kata Nasir seusai acara pembukaan Pekan Olahraga Seni Madrasah (Porsema) NU X Tahun 2017 LP Ma'arif NU Cabang Demak di Alun-alun Demak, Minggu (12/3/2017).

"Sebagai institusi pencetak generasi penerus bangsa, kampus harus kita bentengi. Jangan sampai terjadi kekerasan di dalam kampus karena dipicu masalah sepele ataupun paham yang berbeda, terutama paham radikal," tambahnya kemudian.

Menurut Nasir, salah satu upaya membentengi kampus dari paham radikalisme adalah dengan melakukan Gerakan Kampus Nusantara Mengaji. Gerakan ini, lanjut Nasir, merupakan bagian dari revolusi mental dan solusi mengatasi penyebaran radikalisme di lingkungan kampus.

Peluncuran Gerakan Kampus Nusantara Mengaji di 40 Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia dilaksanakan pada Jumat (10/3/2017) lalu di Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah.

"Mengaji setiap hari itu bisa membuat suasana hati menjadi tenang dan damai. Meminimalkan gerakan radikalisme di kampus," ujarnya.

Selain dapat menanggulangi radikalisme di kampus, Kampus Nusantara Mengaji juga dapat mencegah tawuran antar mahasiswa, serta mengurangi berbagai kasus pergaulan bebas di kampus.

“Untuk memperkuat bangunan intelektual kampus, sebaiknya mahasiswa tidak hanya mengembangkan aspek rasional saja, akan tetapi juga harus mengasah keimanan dan spiritual. Semoga bangsa Indonesia tetap rukun dan damai dengan budaya mengaji,” pungkasnya.

(Baca juga: Meluncur dari Solo, Gerakan Mengaji Bareng di Kampus untuk Tekan Radikalisme)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com