KOMPAS.com - Kapal motor kayu itu melaju, menerobos kolong Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan. Beberapa kali, kapal dengan dua mesin itu harus berhenti setelah sekian kilometer.
Bising. Bunyinya meraung berulang-ulang, menandakan ada masalah pada mesin kapal sehingga kedua benda tersebut harus diangkat.
Kernet kapal melihat banyak serpihan kayu gelam tersangkut di mesin. Untuk itu, mesin harus diangkat sejenak, atau kapal digerakkan mundur sebentar.
Dua tiga-kali momen serupa berulang. Setelah melewati beberapa kapal tunda, kawasan konservasi gajah, dan perkampungan kecil, perjalanan sekitar 1,5 jam diombang-ambing Sungai Musi itu akhirnya berujung di area Asian Pulp dan Paper Sinar Mas di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.
"Kayu gelam memang akan tumbuh ketika lahan hutan dibuka dengan dibakar. Kondisinya sudah seperti ini sejak 1997," ujar Zulhadi Aziz, Social Security PT Bumi Andalas Permai atau BAP, salah satu mitra suplier Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, Kamis (9/3/2017) di OKI, Sumatera Selatan.
Membuka lahan dengan membakar sudah menjadi sesuatu yang dihindari. Semenjak masalah asap berdampak hingga negeri tetangga dua-tiga tahun lalu, kini api seakan sedemikian dimusuhi di kawasan APP.
Cara "memusuhinya" dengan mengajarkan masyarakat desa setempat untuk tidak membuka lahan melalui cara pembakaran. Warga atau petani diajak untuk beralih tanam padi, jeruk, kelapa, sampai budidaya dan produksi ikan bandeng presto.
Langkah itu masuk dalam program Integrated Fire Management (IFM) yang dipimpin Sujica Lusaka, Manager Fire Management APP Sinar Mas.
"Sejak awal 2016, kami mengadopsi IFM yang menekankan pada aspek pencegahan dalam bentuk sosialisasi bahaya karhutla (kebakaran hutan dan lahan), program peningkatan ekonomi masyarakat lokal, dan membangun canal blocking," ujar Sujica.
Pencegahan ini merupakan bagian dari empat pilar. Tiga lainnya adalah persiapan, deteksi dini, dan respons cepat yang sebagian besar mengandalkan tim didikan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan peralatan yang terus diperbarui, tiga di antaranya pompa wira, menara termal, dan pemanfaatan data satelit mini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.