Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 15 Tahun Tak Terdeteksi, Populasi Gajah Kembali Disurvei

Kompas.com - 06/03/2017, 16:09 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Setelah 15 tahun jumlah populasi gajah tidak terdeteksi, kini Wildlife Conservation Society (WCS) menerjunkan 9 tim di Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung Barat untuk survei lapangan.

Spesialis Conservation WCS, Wulan Pusparini mengatakan, survei dilakukan selama tiga bulan menggunakan metode capture recapture (menangkap dan menangkap ulang) dengan mengambil sampel kotoran gajah.

Survei ini dilakukan untuk mendapatkan angka populasi terbaru dengan menggunakan metode yang mutakhir.

"Selain angka populasi, keterkaitan kekerabatan genetis dan sex rasio gajah akan diketahui melalui metode ini," ujar Wulan di Bandar Lampung, Senin (6/3/2017).

Dengan persiapan survei dan metodologi yang baik, ia berharap, validitas angka populasi mendekati kisaran yang mewakili kondisi sebenarnya di TNBBS.

Kepala Balai TNBBS Lampung, Timbul Batubara mengatakan, belum ada survei terbaru yang dapat menggambarkan data populasi gajah sumatera sejak 2002. "Update data terakhir kisaran kepadatan populasi gajah sumatera di TNBBS ada di angka 498 ekor," katanya.

Pemerintah melalui SK Dirjen KSDAE No SK 180/IV-KKH/2015 mengamanahkan usaha konservasi mengenai peningkatan persentase populasi 25 satwa terancam punah prioritas sebesar 10 persen pada 2019.

"Salah satu satwa kunci terancam punah tersebut adalah gajah Sumatera, perlu ada survei baru untuk mengetahui kondisi gajah saat ini di TNBBS," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com