Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Keluarga, Serah Terima Bayi Orangutan Diiringi Tangisan

Kompas.com - 02/03/2017, 22:46 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

SAMPIT, KOMPAS.com - Keluarga Yansen di Desa Tumbang Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyerahkan Mona, orangutan betina umur 2 tahun, pada petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit di Kalimantan Tengah, Minggu (26/2/2017) lalu.

Tangisan keluarga, kerabat, dan sejumlah tetangga mengiringi serah terima itu.

"Orangutan yang dipelihara warga sering dianggap bagian dari keluarga. Makanya, bila diserahkan apalagi disita, selalu menimbulkan tangisan," kata Muriansyah, Komandan BKSDA Pos Sampit, Kamis (2/3/2017).

Bayi orangutan itu dipungut saat berada di ladang. Mereka kemudian memberi nama Mona sebagaimana anggota keluarga dan diberi asupan yang mirip manusia.

Berselang dua bulan dipelihara, timbullah niat menyerahkan Mona pada BKSDA dan polisi sektor yang datang.

"Bu Ida (orang tua keluarga Yansen) sempat tidak bisa terima Mona dibawa. Setelah kami beri penjelasan, akhirnya bersedia menyerahkan juga," kata Muriansyah.

Hal serupa juga terjadi. Kurang dari 12 jam sebelum Mona diserahkan, BKSDA Sampit juga menerima satu individu orangutan lain dari tangan Yuliana, juga warga Tumbang Sangai. Yuliana menamai Otan pada orangutan berkelamin jantan ini. Otan ini baru berumur 1,5 tahun.

Yuliana mengaku menerima Otan dari warga. Tiga hari dipelihara, Yuliana menyerahkannya ke BKSDA. Namun sama seperti keluarga Yansen, Yuliana melepaskan dengan berat hati. "Sama ada menangis menangis, baik Yuliana maupun Bu Ida," kata Muriansyah.

Mona dan Otan merupakan dua dari empat bayi orangutan yang kebetulan diserahkan warga dari Kecamatan Talang Antang di akhir Februari lalu. Meski berbeda desa, niatan warga menyerahkan orangutan ini hanya berselang beberapa jam saja satu sama lain.

Semula, Pos Polisi Sektor Dungu di Kotim meneruskan keinginan Yuliana dari Tumbang Sangai untuk mengembalikan orangutan ke hutan. Polisi dan BKSDA Sampit pun mendatangi Yuliana, Minggu (26/2/2016).

Serah terima berlangsung baik dan damai di rumah Yuliana. Menyusul warga Tumbang Sangai lain, yakni Yansen yang menyerahkan Mona di hari yang sama.

BKSDA Sampit menerima lagi dua orangutan secara berturutan di dua hari kemudian di Desa Bukit Indah, yakni dari warga bernama Zubaidah pada Senin (27/2/2017) malam dan dari keluarga Sugiman (28/2/2017) dini hari.

Zubaida menyerahkan Rembo, jantan umur 2 tahun, sedangkan Sugiman menyerahkan Nyenye, betina 3,5 tahun.

Seperti sebelumnya, ada insiden keberatan warga di sela serah terima itu. Namun upaya persuasif dan dialogis petugas membuat kedua keluarga akhirnya bisa menerima.

"Warga akhirnya menyerahkannya secara sukarela. Ini menunjukkan sosialisasi yang mengena yang sudah lebih dulu dilakukan BKSDA dan semua pihak," kata Muriansyah.

Keempat orangutan itu segera dikirim ke BKSDA Pangkalanbun, untuk diserahkan ke pusat rehabilitasi maupun reintroduksi orangutan, seperti Yayasan Orangutan Fundation United Kingdom dan Orangutan Fundation Internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com