DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Nyoman Nuartha mengatakan, pihaknya belum menerima permintaan khusus pramuwisata (guide) khusus berbahasa Arab jelang kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Bali pada 4 Maret 2017 mendatang.
Padahal pada event international sebelumnya, pihaknya sering digandeng pemerintah untuk menyediakan guide. Namun, sampai H-3 kedatangan Raja Salman belum juga ada permintaan khusus soal pramuwisata tersebut.
"Sampai saat ini belum ada permintaan dari pemerintah untuk menyediakan guide, padahal ini sudah tinggal beberapa hari lagi," kata Nuartha saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/3/2017) di Denpasar.
Baca juga: 30.000 Pecalang Siap Amankan Kedatangan Raja Salman
Dijelaskan Nuartha, apabila ada permintaan khusus dari pemerintah, maka pihaknya langsung berkordinasi dengan guide-guide di lapangan sesuai divisi yang diperlukan.
Misalnya, divisi Bahasa Jerman, Inggris, Spanyol atau bahasa asing lainnya yang populer digunakan wisatawan ke Bali.
Sampai saat ini, pihaknya memang belum memiliki divisi khusus yang membidangi Bahasa Arab. Karena itu, pihaknya berharap jika memang ada permintaan khusus agar segera diinformasikan oleh pemerintah. Pasalnya tidak mudah mengoordinasikan guide, khususnya yang mampu berbahasa Arab.
Selain itu, sesuai ketentuan yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Bali, guide-guide yang melayani tamu, apalagi dalam acara-acara khusus, agar menggunakan atribut berciri khas Bali.
"Kalau memang ada keperluan guide kami berharap permintaannya tidak mendadak karena guide di Bali wajib mengenakan atribut budaya Udeng (ikat kepala) dan saput (sarung) Bali," ucap Nuartha.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.