"Saya perintahkan anggota untuk mundur karena data awal pelaku bawa senjata tajam ternyata ada senjata api," ujarnya.
Setelah penggerebekan pertama, kondisi saat itu cukup mencekam. Kompas.com pun sempat mengabadikan situasi tersebut melalui video.
Dari luar kantor Kelurahan Arjuna, semua anggota polisi yang sudah mengenakan rompi anti-peluru kemudian mencari tempat persembuyian. Tidak hanya Hendro, semua tangan petugas menggenggam senjata api, baik laras pendek maupun laras panjang.
Senjata tersebut diarahkan ke lantai 2 kantor Kelurahan Arjuna. Semua orang di luar kantor Kelurahan Arjuna dibuat kaget oleh aksi pelaku yang memecahkan kaca di lantai 2 dengan menggunakan barang-barang yang cukup besar.
Tidak hanya sekali, pelaku bahkan melempar barang-barang keluar jendela hingga tiga kali. Di sela-sela aksi, Hendro sempat melontarkan dua tembakan ke arah kaca atas kantor Kelurahan Arjuna ketika melihat gorden yang bergerak-gerak.
Tembakan tersebut kemudian disambung oleh anak buahnya yang ikut melepaskan timah panas. Setelah itu, api yang membesar cepat terlihat membakar gorden.
"Tembakan ke arah kaca. Harapan kami, dia menghentikan perilaku membakar dan memecahkan kaca," katanya.
Hendro pun sempat meminta kepada pelaku untuk menyerahkan diri melalui pengeras suara.
"Keselamatan tersangka kami perhatikan dengan imbauan saya untuk menyerahkan diri. Imbauan saya sampaikan sampai empat kali. Lebih penting, dia menyerahkan diri," katanya.
Api yang membakar gorden terus membesar. Hendro memerintahkan mobil pemadam kebakaran datang ke TKP.
"Tetapi, terlalu banyak (mobil pemadam) yang datang, sampai empat, padahal saya minta satu. Akhirnya, saya suruh yang tiganya mundur karena menutup jalan pasukan," tuturnya.
Semprotan air dari selang pemadam kebakaran terus dilakukan meski saat itu api sudah padam. Kemudian, satu tim khusus bersenjata lengkap dari Brimob Polda Jawa Barat langsung masuk ke kantor kelurahan di tengah-tengah guyuran air.
Puluhan kali letusan tembakan terdengar dari luar kantor. Tidak berselang lama, YC berhasil dilumpuhkan dan tewas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.