Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 2 Siswa SMA yang Berani Kejar Pelaku Teror Bom Bandung

Kompas.com - 28/02/2017, 07:00 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Pagi itu, cuaca cerah menyelimuti Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung. Syafii Nurhikman (16) dan Lupy Muhamadtollah (17), siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung, sedang asyik berolahraga di sana.

Syafii dan Lupy ingat betul bahwa mereka sempat melihat seorang pria di pinggir lapangan sedang mengobrol dengan seorang anak. Pria itu kemudian diketahui sebagai pelaku teror bom Bandung.

"Awalnya lagi olahraga di Lapangan Pandawa. Saya melihat bapak itu lagi duduk di motor sama anak kecil, lagi ngobrol," kata Syafii saat ditemui di sekolahnya, Senin (27/2/2017) siang.

Tak lama setelah itu, tiba-tiba bunyi ledakan terdengar. Duar!

Bunyi ledakan berasal dari tempat pria yang kemudian diketahui berinisial YC itu berada.

Sesaat setelah ledakan, pria tersebut dalam keadaan tertelungkup. Syafii, Lupy, dan sejumlah teman berusaha mendekat untuk menolong karena mengira YC sebagai korban ledakan.

Namun, saat mereka mendekat, pria yang hendak ditolong itu langsung bangkit dan malah mengeluarkan senjata tajam. Senjata itu ditodongkan ke arah Syafii, Lupy, dan teman-temannya.

 

"Awalnya saya mau nolongin dia karena saya pikir dia kena ledakan. Orang-orang pada teriak 'Ada bom, teroris-teroris'," tutur Lupy.

"Pelaku ngeluarin pisau, agak lari kayak lagi jogging sambil bawa pisau. Terus masuk ke kelurahan," tambah Syafii.

Saat si pelaku berlari menuju arah kantor kelurahan, Syafii, Lupy, dan teman-temannya juga ikut mengejar pelaku. Sebelum pelaku masuk ke kelurahan, mereka sempat berkomunikasi, bahkan Lupy sempat menantang terduga teroris itu berkelahi.

"Saya sempat bilang menyerahkan diri saja. Dia bilang, 'Enggak bisa'. Saya ajak duel. Saya bilang, kalau mau, buang pisaunya. Dia malah nantang, dia bilang, 'Kalau berani sini'. Tapi dia malah ke atas (kantor kelurahan)," ungkap Lupy disambut anggukan Syafii.

Setelah terduga teroris masuk ke kantor kelurahan, Lupy dan Syafii tidak mengejarnya. Mereka hanya berpikir untuk segera membantu para pegawai kelurahan keluar dari dalam kantor.

"Saya suruh pekerja staf keluar. Ada juga yang ngumpet di kolong meja. Tersangka naik ke lantai dua. Pas polisi datang, polisi dilempar kursi," kata Lupy.

YC disebut polisi sebagai pelaku teror bom di Bandung, Senin pagi. Setelah meledakkan bom panci di taman, pria yang diidentifikasi sebagai warga asal Purwakarta itu berlari ke arah kantor Kelurahan Arjuna dan berusaha membakar sejumlah benda di dalamnya.

Petugas Brimob Polda Jawa Barat kemudian melumpuhkan tersangka dengan sejumlah tembakan setelah negosiasi gagal. Polisi menyebutkan, YC disebut tewas setelah ditembak di lokasi kejadian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com