WONOSOBO, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Gunung Prau, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, memicu tanah longsor, Minggu (25/2/2017) sore.
Camat Kejajar, Iwan Widiyanto menuturkan, ada tiga 3 titik longsor yang tejadi di Gunung Prau. Material tanah longsor sempat menutup akses jalan di kawasan wisata Dieng.
Longsor juga menyebabkan aliran air di sungai Kalijaran, Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar meluap hingga menyebabkan banjir di sekitarnya.
"Meluapnya aliran Sungai Kalijaran, Desa Parikesit, menghanyutkan 25 batang paralon, 5 ton bibit kentang milik para petani hilang, bahkan sebuah mesin diesel warga juga hanyut," jelas Iwan, dikonfirmasi Minggu malam.
Baca juga: Tebing Gunung Prau Longsor, Akses Jalan Wonosobo-Dieng Sempat Terganggu
Menurut Iwan, banjir juga terjadi di Sibedru, perbatasan Desa Patakbanteng dengan Desa Parikesit, akibat meluapnya Sungau Serayu.
Banjir ini sempat mengakibatkan jalan utama menuju dataran tinggi Dieng macet. Warga dibantu relawann BPBD Kabupaten Wonosobo dan kepolisian setempat segera bergotong-royong membersihkan lumpur sungai yang terbawa air sampai ke badan jalan.
"Kalkulasi kerugian materiil masih kami hitung, karena selain barang-barang milik warga yang hanyut, sejumlah pohon juga bertumbangan," lanjut Iwan.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Wonosobo, AKP Agus Priyono menambahkan, musibah tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Petugas kepolisian segera melakukan penanganan, terutama mengatur lalu lintas yang sempat terkendala di lokasi longsor.
"Anggota kami sudah standby di sekitar lokasi (longsor), lalu lintas sudah lancar Minggu petang," katanya.
Menurutnya, polisi rutin melakukan penjagaan setiap akhir pekan di sepanjang jalan dari gardu pandang sampai objek wisata Dieng dan Sikunir untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan bencana alam.