Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggempur Pencuri Ikan Lewat Udara dan Laut

Kompas.com - 23/02/2017, 15:08 WIB

Apresiasi nelayan

Ketua Kelompok Nelayan Nusa Kamu, Desa Kawa, Samsul Sia mengapresiasi keseriusan pemerintah menertibkan perairan itu. Selama ini, nelayan Kawa menjadi saksi sekaligus korban. Mereka menyaksikan jual beli pengaruh antara petugas dan pelaku di tengah laut. Mereka juga melaut hingga lebih dari 20 mil laut dari darat akibat banyaknya rumpon. "Setelah operasi itu, banyak kapal besar tidak kelihatan lagi. Mereka sudah lari," katanya.

Selama bertahun-tahun sebelum pemberantasan penangkapan ilegal ikan dimulai pada akhir 2014, perairan Maluku menjadi surga bagi pelaku pencurian ikan. Di Laut Arafura, misalnya, KKP mencatat, dalam satu tahun, negara kehilangan lebih dari Rp 40 triliun atau hampir 20 kali lipat dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Maluku. Belum lagi perairan lain, seperti Laut Seram dan Laut Banda, yang tak kalah kaya potensinya.

Pemberantasan penangkapan ilegal ikan merupakan bagian dari menjaga sumber daya perikanan di Maluku yang kini menjadi prioritas pengelolaan perikanan secara nasional. Potensi ikan di Laut Seram menurut Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan, seperti yang dihimpun dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, diperkirakan sebesar 631.704 ton per tahun. Potensi di Maluku 3,03 juta ton per tahun atau 30,76 persen dari potensi nasional.

Saat berkunjung ke Ambon dalam rangka Hari Pers Nasional pada 9 Februari, Presiden Joko Widodo berjanji akan memprioritaskan pembangunan sektor perikanan di Maluku.

Pekan lalu, Gubernur Maluku Said Assagaff diundang ke Jakarta untuk membicarakan hal tersebut. Ini saatnya memulai membangun kejayaan nelayan lokal yang kini masih dicengkeram kemiskinan di tengah potensi laut yang melimpah.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Februari 2017, di halaman 23 dengan judul "Menggempur Pencuri Lewat Udara dan Laut".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com