Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Muaraenim

Kompas.com - 22/02/2017, 21:44 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

MUARAENIM, KOMPAS.com - Desa Gunung Megang Kecamatan Gunung Megang Muaraenim Sumatera Selatan terendam banjir. Kedalaman banjir bervariasi antara satu hingga satu setengah meter.

Mislian salah satu warga mengatakan, banjir ini yang kedua dalam waktu yang tidak terlalu lama berselang. Sebelumnya banjir sudah merendam namun sempat surut dan kini datang lagi.

Menurut dia, jika dihitung dari seluruh kampung yang ada di sekitar lokasi banjir, maka rumah yang terendam banjir bisa mencapai ratusan rumah.

Banjir ini sudah untuk yang kedua kali, sebelumnya banjir sudah pernah datang namun cepat surut dan kini datang lagi, setidaknya ratusan rumah yang terendam dari sejumlah dusun yang ada di sekitar sini,” katanya

Curah hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Lematang menjadi penyebab terjadinya banjir.

Pantauan Kompas.com banjir belum sampai memasuki rumah warga karena rumah warga yang sebagian besar berbentuk rumah panggung.

Namun jika hujan terus turun maka ketinggian air dapat terus bertambah dan besar kemungkinan air dapat masuk ke rumah warga.

Meski banjir jadi jadi masalah bagi orang tua, tidak bagi anak-anak. Air banjir yang cukup dalam itu dimanfaatkan anak-anak untuk mandi meski air banjir itu kotor dan pekat.

Banjir juga merendam ruas Jalan Palembang-Muaraenim tepatnya di depan SPBU Rambang Dangku dengan kedalaman sekiar 30 cm. Kendaraan yang melintas harus melambatkan kendaraannya untuk menghindari terbalik atau mogok.

Jembatan gantung ambruk

Sementara itu, sebuah jembatan gantung yang menghubungkan Desa Dalam Kecamatan Belimbing Muaraenim dengan lima desa di seberangnya, ambruk diterjang luapan air Sungai Lematang dua hari lalu.

Akibat ambruknya jembatan yang baru dibangun tahun 2015 lalu itu, warga dan pelajar yang hendak pergi ke kebun dan ke sekolah tidak bisa melewati jembatan tersebut.

Ambruknya jembatan itu berdampak pada warga dari Desa Dalam dan lima desa sekitar, masing-masing Desa Gulak, Desa Banyuayu, Desa kuripan, Rambang Danku dan PALI, karena warga tidak bisa pergi menyadap karet dan pergi ke kebun yang berada di seberang desa.

Siswa yang hendak ke sekolah di seberang sungai juga menjadi terhambat. Mereka harus memutar melalui desa lain dengan jarak tempuh mencapai 10 kilometer.

“Jembatan ini ambruk dua hari lalu akibat diterjang air sungai lematang, pemerintah harus segera memperbaiki jembatan ini sebab keberadaan jembatan yang dibangun dengan dana miloaran ini ini sangat dibutuhkan warga yang hendak pergi ke kebun dan ke sekolah,” kata Ade Irawan, warga setempat.

Dari pantauan terlihat sejumlah warga harus menggunakan perahu saat hendak pergi ke kebun yang ada di seberang desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com