SEMARANG, KOMPAS.com – Tim Kajian Hidup Lingkungan Strategis (KLHS) Pegunungan Kendeng bakal melakukan konsultasi publik terkait hasil kajian yang telah dilakukan. Konsulasi publik akan melibatkan semua pihak, baik warga yang mendukung, maupun menolak industri pabrik semen.
“Kita akan tajamkan di konsultasi publik pada awal Maret. Tanggal 2-3 Maret, nanti ketemu dengan semua elemen masyarakat baik pro dan kontra,” ujar anggota tim ahli KLHS Kendeng Sudharto P Hadi, di Semarang, Selasa (21/2/2017).
Sudharto mengatakan, tim KHLS saat ini tengah merampungkan hasil kajian yang ditargetkan selesai April 2017. Untuk itu, tim KHLS menggelar konsultasi publik untuk mendengar masukan dari warga di lereng Pegunungan Kendeng.
“Semua kita undang, tidak serta merta diumumkan hasilnya. Konsultasi publik tidak diumumkan, tapi diolah dulu,” kata mantan rektor Universitas Diponegoro Semarang itu.
“(Yang diundang) Bukan hanya kepala desa, tapi masyarakat terdampak, baik di desa, di dekat Kadiwono, Timbrangan, Pasucen. Lokasinya konsultasi publiknya di sana,” tambahnya.
Setelah konsultasi publik, hasil kajian nantinya akan diberikan kepada Kepala Staf Kepresidenan serta kementerian terkait. Hasil kajian pada sifatnya wajib dilaksanakan.
“Nanti diserahkan ke bu menteri dan KSP, nanti baru diserahkan ke Presiden,” tambahnya.
Kajian hidup lingkungan strategis sendiri dibentuk atas perintah Presiden Joko Widodo.
Tim KHLS telah meneliti wilayah Pegunungan Kendeng apakah masuk di kawasan bentang alam karst (KBAK) atau tidak. Jika termasuk KBAK, pendirian pabrik diminta untuk dihentikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.