Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Milik Sumanto Si Pemakan Mayat Direnovasi Total

Kompas.com - 21/02/2017, 10:20 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Rumah milik Sumanto, yang dulu dikenal sebagai manusia kanibal pemakan mayat itu mulai dibedah pada pertengahan Februari 2017.

Rumah Sumanto di Desa Pelumutan, Rt 01 Rw 01, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memang tidak layak huni.

Rumah seluas 7x7 meter itu saat ini ditinggali kedua orangtua Sumanto, Nuryadikarta (70) dan Samen (60), dan kakak kandungnya, Karyono serta Mulyati.

Sementara, Sumanto saat ini tinggal tinggal dan bekerja di Wisma Rehabilitasi Mental, Sosial, dan Narkoba yang terletak di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga.

Rumah Sumanto memang jauh dari kata layak. Rumah terbuat dari papan kayu dan dinding bambu atau gedhek.

Rumahnya juga kerap bocor ketika musim hujan. Kerangka kayu untuk menahan genteng atau usuk juga mulai lapuk dimakan rayap.

Parahnya lagi, rumah petak itu tidak mempunyai kamar mandi. Jika anggota keluarga hendak buang hajat, mereka pergi ke sungai yang berada di belakang rumah. Rumah Sumanto ini belum terjamah program jambanisasi.

Rumah itu akhirnya dirobohkan warga sekitar dan diganti dengan bagunan baru yang lebih layak. Untuk memperbaiki rumah Sumanto, diperlukan biaya Rp 30 juta.

Warga pun menggalang sumbangan hingga terkumpul uang Rp 10 juta. Kekurangan sisanya ditutupi Yudi Indras Wiendarto, anggota Komisi E DPRD Jateng seusai melihat kondisi rumah Sumanto.

Kepala Dusun Pelumutan, Kuswanto, mengatakan, biaya yang terkumpul dari sumbangan itu akan seluruhnya dibuat untuk membuat rumah baru yang dilengkapi jamban.

“Uang untuk bikin rumah baru, bukan direhab,” kata dia, yang juga sebagai ketua tim pembangunan rumah.

Sementara itu, Yudi Indras ikut membantu lantaran bersimpati dengan kehidupan keluarga Sumanto. Seusai melihat rumah Sumanto, dia lalu memberi sumbangan untuk menutupi kekurangan biaya pembangunan.

Dia pun minta agar pengerjaan rumah dilakukan secepat mungkin agar bisa segera ditempati kembali.

“Saya minta segera dibangun, kalau bisa dua bulan sudah bisa ditempati,” pinta Yudi, dalam siaran tertulisnya, Selasa (20/2/2017).

Tinggal di kandang kambing

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com