Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2017, 12:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mendeklarasikan 'Bandung Hantam Hoax' sebagai bentuk nyata menghadang informasi palsu atau bohong yang berpotensi merusak perdamaian dan tatanan sosial di Indonesia.

Kegiatan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat itu digelar di Alun-alun Kota Bandung, Jalan Asia Afrika, Bandung, Senin (20/2/2017).

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, maraknya informasi hoax menjadi fenomena permasalahan di era digital saat ini, di mana setiap orang leluasa membuat, menyebarkan dan mengonsumsi berita palsu.

"Kalau berita bohong ini tidak dicermati apa yang terjadi, fakta yang tidak benar akan dikonsumsi menjadi referensi. Apa yang terjadi kalau berita bohong menebarkan kebencian, maka kebencian lah yang menjadi nilai atau referensi dari pembaca," tutur pria yang kerap disapa Emil.

Dia menuturkan, praktik penyebaran informasi palsu atau politik pecah belah juga pernah terjadi saat Indonesia dijajah Belanda. Menurut dia, saat ini ancaman itu kembali muncul yang dimulai dengan memberikan persepsi informasi melalui berita palsu.

"Jadi kami harus ingat dulu Indonesia dijajah Belanda karena devide et impera, politik adu domba. Nah sekarang juga kalau kita lihat ancaman lebih banyak dari dalam, pemecah-belahnya dimulai dari persepsi informasi," ujarnya.

Dengan kegiatan itu, lanjut Emil, dia berharap masyarakat lebih dewasa dalam mencerna informasi. Caranya, bisa dimulai dengan sikap tabbayun atau cek dan ricek.

"Nah karena itu bersama KPI Bandung mau di depan untuk mendeklarasikan hantam hoax agar masyarakat bisa mulai dari sekarang mengkonsumsi berita dengan kedewasaan dan pendidikan," ungkapnya.

"Mulai dengan cek dan ricek, cek situs online valid atau tidak, dicek di media terpercaya apakah di muat atau tidak, dengan begitu diharapkan hoax bisa dimatikan, bisa dilawan dengan kedewasaan masyarakatnya," ungkapnya.

Lima poin deklarasi itu adalah:

1. Kami warga Kota Bandung menyatakan sikap menentang segala bentuk hoax yang dapat merusak perdamaian dan tatanan sosial NKRI.
2. Kami warga Kota Bandung menolak penyebarluasan hoax dalam bentuk apapun dan melalui media mana pun.
3. Kami warga Kota Bandung menolak hoax dan segala bentuk penyalahgunaan media sosial yang merusak nilai-nilai humanity, responsibility, friendship, enlightenment, dan harmony.
4. Kami warga Kota Bandung mendukung penggunaan media sosial yang positif dan bermanfaat.
5. Kami warga Kota Bandung siap hantam hoax, gerakan dari masyarakat Bandung, persembahan untuk perdamaian dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com