Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Amankan Tanduk Rusa Timor yang Hendak Dibawa ke Dalam Pesawat

Kompas.com - 20/02/2017, 07:44 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Petugas Bandar Udara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT berhasil mengamakan sebuah tanduk rusa timor yang hendak dibawa oleh seorang penumpang pesawat Lion Air Tujuan Surabaya.

General Manager Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang, Wahyudi mengatakan, tanduk rusa itu ditemukan pada saat pemeriksaan area pertama di terminal Bandara El Tari oleh petugas Avsec.

“Kita sudah serahkan penanganannya kepada petugas BBKSDA NTT dan sudah dibuatkan berita penanganannya,” kata Wahyudi kepada Kompas.com, Minggu (19/2/2017) malam.

Sementara itu, dihubungi secera terpisah, Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, M Zaidi menyebutkan, pelakunya adalah masyarakat biasa yang mungkin belum mengetahui bahwa tanduk itu dilindungi.

“Makanya kami hanya menyita tanduk rusa tersebut dan memberikan pembinaan. Selanjutnya dibuatkan surat pernyataan dari yang bersangkutan agar tidak mengulangi lagi perbuatannya,” ucap Zaidi.

Zaidi mengaku, petugas dari BBKSDA NTT memang selalu berada di bandara untuk mencegah dilindungi dibawa ke luar daerah menggunakan pesawat oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

“Sebenarnya hari Sabtu kemarin juga ada tiga kasus, yakni ada penumpang yang membawa bagian satwa dilindungi, antara lain jenis kerang kima, triton trompet, dan akar bahar. Semuanya berhasil diamankan petugas kita dengan dibantu petugas x-ray bandara,” kata Zaidi.

Sebagian besar barang yang dilindungi itu, lanjut Zaidi, pada umumnya hanya untuk dipajang di rumah dan warga pun tidak tahu bahwa itu memang dilindungi.

Zaidi menyatakan, pihaknya akan gencar menyosialisasikan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

Sosialisasi dilakukan melalui media sosial dan baliho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com