Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Sementara, Mayoritas Calon Petahana Unggul di Pilkada Serentak

Kompas.com - 17/02/2017, 10:16 WIB
Laksono Hari Wiwoho,
Sigiranus Marutho Bere

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil perhitungan sementara pemilihan kepala daerah serentak memperlihatkan bahwa mayoritas calon petahana masih terlalu kuat bagi para pesaingnya.

Berdasarkan hasil hitung formulir C1 atau sertifikat hasil hitung suara di tingkat tempat pemungutan suara (data masuk seratus persen) pada laman Komisi Pemilihan Umum, Jumat (17/2/2017) pagi, sebagian besar calon petahana di sejumlah daerah unggul atas lawan-lawannya.

Di Provinsi Gorontalo, misalnya, duet petahana Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim dari dua pasang petarung lainnya. Rusli dan Idris meraih 50,65 persen suara sah. Adapun Hana Hasanah Fadel dan Tonny S Junus mendapat 25,86 persen dan sisanya milik Zainuddin Hasan dan Adhan Dambea.

Bupati Kulon Progo, DI Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Wali Bupati Sutedjo unggul telak di atas pesaingnya, Zuhadmono Azhari dan BRAy Iriani Pramastuti. Berdasarkan data yang masuk di KPU, Hasto-Sutedjo memborong 85,62 persen suara.

Sementara itu, di Kabupaten Payakumbuh, dua calon petahana saling bersaing antara Bupati Riza Falepi-Erwin Yunaz dan Wakil Bupati Suwandel Muchtar-Fitrial Bachri.

Pertarungan ini menempatkan Riza-Erwin di posisi teratas dengan 43,63 persen suara sah, sementara Suwandel-Fitrial 37,03 persen. Sisanya diraih oleh duet Wendra Yunaldi dan Ennaidi.

Meski demikian, ada pula petahana yang harus mengakui keunggulan lawannya. Di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Wakil Bupati Singkawang Abdul Mutalib yang maju sebagai calon bupati bersama Muhammadin tidak bisa mengejar perolehan suara Tjhai Chui Mie dan Irwan. Abdul-Muhamdin mengumpulkan 26,78 persen suara sah, sementara Tjhai-Irwan mengoleksi 42,60 persen suara.

Bupati Kotawaringin Barat Bambang Purwanto juga dikalahkan oleh anggota DPRD, Nurhidayah. Bambang dan pasangannya Said Syamsuddin Noor mendapat 15,43 persen suara, sementara Nurhidayah dan Ahmadi Riansyah meraih 52,43 persen. Sisanya untuk tiga pasang calon lain.

Di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Wali Kota Jonas Salean juga mengakui kekalahannya. Jonas mengaku kalah dari Jefirstson R Riwu Kore dan Hermanus Man berdasarkan hasil real count yang digelar oleh tim internalnya.

Berdasarkan data KPU pada Jumat pukul 09.20 WIB, Jonas dan Nikolaus Fransiskus mendapatkan 47,37 persen suara sah, sementara lawannya meraih 52,63 persen. Data ini diambil dari 621 TPS atau 94,09 persen dari total 660 TPS.

"Ini realitas politik yang patut kita terima dengan lapang dada dan saya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pasangan Jefri Riwu Kore-Hermanus Man yang terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang periode 2017-2022 mendatang," kata Jonas, Kamis (16/2/2017).

Perlu dicatat bahwa hasil penghitungan formulir C1 ini bukan hasil final. Hasil resmi akan diumumkan oleh KPU masing-masing daerah.

Berikut ini daftar daerah yang diikuti oleh calon petahana dan hasil penghitungan formulir C1 telah lengkap. Data ini belum mencakup daerah dengan calon petahana yang hasil hitung C1-nya belum seratus persen.

 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com