Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan dari Balik Jeruji Besi untuk Pemimpin Baru di Aceh

Kompas.com - 15/02/2017, 20:29 WIB
Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Dengan kruk di kedua tangannya, Yusmadi (53) perlahan keluar dari bilik suara. Perlahan-lahan ia memasukkan dua helai kertas surat suara.

Yusmadi mendapat dua helai kertas surat suara, masing-masing satu helai untuk pemilihan gubernur dan selembar lagi untuk memilih kepala daerah Kabupaten Aceh Besar.

Ia memilih di tempat pemungutan suara (TPS) khusus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Lambaro, Kabupaten Aceh Besar.

"Ini pertama kali pengalaman saya memilih di dalam penjara karena saat ini saya berada di sini. Kalau sebelumnya saya memilih di kampung di Krueng Raya," jelas Yusmadi, Selasa (15/2/2017).

Penggunaan ganja mengantarkan Yusmadi ke penjara. Kruk di tangannya sebagai penyangga tubuh digunakan karena kakinya patah setelah ditabrak petugas keamanan yang mengejarnya saat ia melarikan diri dari kejaran polisi.

"Ini kejadian setahun lalu, kini saya tak bisa berbuat apa-apa. Saya mencoba memilih gubernur dan bupati, dengan mimpi, mereka yang terpilih nantinya bisa memberi kesempatan kerja dan peluang untuk saya seorang napi nanti kalau saya sudah bebas," kata Yusmadi.

Menurut Yusmadi, belum ada pemimpin yang memperhatikan kehidupan para napi setelah mereka menjalani masa hukuman di penjara.

Ia berharap pemerintah bisa memberi peluang dan kesempatan kepada para napi ketika mereka bebas.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Lambaro Muhammad Drais Siddik mengatakan, ada 258 napi yang bisa menggunakan hak pilihnya pada pilkada di Aceh pada Lapas Kelas II A Lambaro.

Ada 107 napi yang menggunakan hak pilih untuk pilkada daerah tingkat dua dan provinsi. Adapun napi yang mengikuti Pilkada Aceh saja sebanyak 151 orang.

"Sedangkan yang tidak bisa memilih adalah mereka yang bukan berasal dari Aceh dan tidak memiliki identitas yang lengkap," kata Drais.

Suasana pemilihan kepala daerah ini berlangsung lancar dan aman. Musik organ tunggal sengaja dihadirkan di arena pemilihan untuk menghibur petugas dan warga binaan yang memilih.

"Mereka cukup antusias, sejak pagi bahkan sebelum petugas TPS bekerja, mereka sudah hadir di arena TPS dengan pakaian yang rapi," ujar Drais.

Saat ini sebanyak 500-an lebih warga binaan di Lapas Kelas II A Lambaro dengan berbagai kejahatan yang dilakukan.

Hari ini 3,4 juta rakyat Aceh yang tercatat dalam daftar pemilih tetap diberi kesempatan memberikan suara di 9.592 TPS, termasuk TPS khusus di lapas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com