MALANG, KOMPAS.com - Panitia Pengawas Pemilihan Pilkada Kota Batu mendalami dugaan politik uang yang dilakukan oleh Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko.
Sejumlah saksi sudah diperiksa terkait dugaan politik uang tersebut. Dugaan politik uang itu terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji.
Ketua Panwas Kota Batu, Salma Safitri mengaku sudah memeriksa empat saksi terkait dugaan politik uang tersebut, termasuk kepala dusun dan lurah tempat dugaan politik uang itu dilakukan. Hari ini, Panwas juga memeriksa Camat Bumiaji, Aries Imam Yuwono.
"Meminta klarifikasi tiap-tiap (orang) yang kami anggap mengetahui kegiatan tersebut," katanya, Senin (13/2/2017).
Rencananya, Panwas juga akan memanggil Wali Kota Batu Eddy Rumpoko selaku pihak yang diduga melakukan politik uang.
"Masih dalam proses. Masih dalam proses," ungkap Salma.
Salma menjelaskan, adanya dugaan politik uang itu dilaporkan oleh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Timur. Dalam laporannya, KIPP menyebut ada pembagian mukenah sarung dan uang Rp 100.000.
Ketua KIPP Jawa Timur Novli Bernado Thyssen mengatakan, pemberian mukena, sarung dan uang Rp 100.000 itu diberikan dalam acara Temu Warga selama sebulan terakhir.
Pada kesempatan itu pula, wali kota menyampaikan imbauannya untuk memilih calon nomor urut 2, yaitu pasangan Dewanti Rumpoko dan Punjul Santoso. Dewanti merupakan istri dari Wali Kota Batu Eddy Rumpoko.
"Wali Kota hadir aktif dan menyampaikan ajakannya dan imbauannya," katanya saat dihubungi Kompas.com.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.