Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serbuan Sampah di Konservasi Mangrove Balikpapan

Kompas.com - 12/02/2017, 07:18 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

Agus Setiawan masih duduk di kelas II SMA 8. Saban Jumat, Agus dan puluhan siswa lain selalu terjun ke lumpur mangrove untuk membersihkan sampah di akar bakau. "Aksi bersama usai sekolah," kata Agus.

Puluhan siswa itu membentuk kelompok yang dinamai Relawan Mangrove. Jumlahnya bisa sampai 100 siswa dan siswi.

Mereka menjadi relawan karena kawasan itu masuk dalam lingkungan sekolah mereka. Relawan beraksi selepas jam belajar dan biasanya dilaksanakan pada Jumat.

"Kami bisa mengumpulkan sampah sampai 20 kantong sampah, kemudian kami buang ke DKPP (Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman) yang lewat," kata Dian.

"Bukan hanya sampah plastik yang didapat, bahkan ada baju dan sepatu," kata Agus.

Sampah merupakan salah satu tantangan terbesar bagi mangrove. Selain merusak kesuburan, sampah bahkan menghancurkan bibit yang baru ditanam.

"Karenanya, orang yang baru menanam bibit di sini memagari dengan jaring. Jaring menjaga bibit baru dari sampah dan satwa perusak," kata Dian.

Sampah merupakan salah satu dari banyak soal yang dihadapi konservasi mini tersebut. Bila mampir ke sana, kawasan wisata alam Balikpapan ini juga perlu perawatan serius pada fasilitas pendukungnya, seperti titihan jembatan yang bolong di beberapa titik juga kusam hingga pagar keliling yang rusak di beberapa sudut.

Regenerasi bakau agaknya perlu menjadi pekerjaan rumah. Banyak pohon mati dan mudah ditemui kantung-kantung terkesan gersang. Persoalan yang perlu diselesaikan lewat sentuhan pemerintah setempat.

"Kalau pohon mati itu karena tidak cocok satu sama lain. Ada akar pohon yang justru merusak yang lain," kata Endang Wati, guru kimia sekolah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com