Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Banjir Ngaliyan, Wali Kota Minta Sungai Sihingas Dikeruk

Kompas.com - 09/02/2017, 21:16 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta jajaran dibawahnya untuk mengeruk Sungai Sihingas di Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, dari sedimentasi sampah dan lumpur. Ini dilakukan agar tidak terjadi bencana susulan di wilayah tersebut.

Pada Selasa (7/2/2017), banjir melanda pemukiman penduduk di Perumahan Wahyu Utomo, Kelurahan Tambakaji. Banjir menyebabkan 30 rumah terendam air lumpur dan satu unit mobil sempat hanyut terbawa banjir.

"Saya sudah minta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera menyelesaikan pengerukan aliran sungai, antisipasi agar kejadian serupa tidak berulang", kata Hendrar saat meninjau rumah warga yang terkena banjir, Kamis (9/2/2017).

Ia mengunjungi rumah warga dengan menggunakan sepeda motor. Ia menelusuri jalan-jalan perumahan yang sebagian masih berlumpur.

Selain meminta pengerukan, Hendi, sapaannya, juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kecamatan Ngaliyan untuk menginventarisasi kerugian yang dialami oleh korban banjir.

Seusai melihat rumah warga, dia meninjau penampungan air atau embung di wilayah Silayur, Kecamatan Ngaliyan.

"Terlepas dari kejadian ini akibat cuaca ekstrem, saya akan evaluasi menyeluruh mengingat daerah tadi belum pernah banjir," kata dia.

Pohon tumbang

Selain banjir, sejumlah pohon di Kota Semarang juga banyak bertumbangan akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan angin kencang.

Pohon tumbang sempat menimpa pengendara mobil di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Semarang.

Berdasarkan catatan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, pohon tumbang terjadi di wilayah Ngaliyan, Hanoman, Arteri, Gajahmungkur, Trangkil, Gunungpati, Erlangga, Kampung Kali, Ki Mangun Sarkoro, Citanduy. Total ada 24 lokasi pohon tumbang yang terjadi pada sepekan ini.

Hendi meminta dinas terkait untuk mengecek serta mengawasi pohon-pohon yang berpotensi tumbang.

Jika perlu, pemantauan juga dilakukan melalui kamera CCTV yang dipunyai.

"Saya harap masyarakat juga aktif lapor, bila ada pohon yang kondisinya membahayakan. Laporan akan langsung kita tindak lanjuti untuk langkah antisipasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com