SEMARANG, KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta jajaran dibawahnya untuk mengeruk Sungai Sihingas di Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, dari sedimentasi sampah dan lumpur. Ini dilakukan agar tidak terjadi bencana susulan di wilayah tersebut.
Pada Selasa (7/2/2017), banjir melanda pemukiman penduduk di Perumahan Wahyu Utomo, Kelurahan Tambakaji. Banjir menyebabkan 30 rumah terendam air lumpur dan satu unit mobil sempat hanyut terbawa banjir.
"Saya sudah minta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera menyelesaikan pengerukan aliran sungai, antisipasi agar kejadian serupa tidak berulang", kata Hendrar saat meninjau rumah warga yang terkena banjir, Kamis (9/2/2017).
Ia mengunjungi rumah warga dengan menggunakan sepeda motor. Ia menelusuri jalan-jalan perumahan yang sebagian masih berlumpur.
Selain meminta pengerukan, Hendi, sapaannya, juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kecamatan Ngaliyan untuk menginventarisasi kerugian yang dialami oleh korban banjir.
Seusai melihat rumah warga, dia meninjau penampungan air atau embung di wilayah Silayur, Kecamatan Ngaliyan.
"Terlepas dari kejadian ini akibat cuaca ekstrem, saya akan evaluasi menyeluruh mengingat daerah tadi belum pernah banjir," kata dia.
Pohon tumbang
Selain banjir, sejumlah pohon di Kota Semarang juga banyak bertumbangan akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan angin kencang.
Pohon tumbang sempat menimpa pengendara mobil di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Semarang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.