Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Hama Tikus di Temanggung Meningkat

Kompas.com - 09/02/2017, 20:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com – Serangan hama tikus di delapan kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terus meningkat pada awal tahun 2017.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Temanggung Harnani Imtikhandari mengatakan, ke delapan kecamatan tersebut merupakan daerah penghasil beras terbanyak di wilayah ini.

Delapan kecamatan itu adalah Kedu, Kandangan, Ngadirejo, Jumo, Temanggung, Candiroto, Kaloran, dan Bulu.

Total sawah yang terancam hama tikus di delapan kecamatan itu mencapai 249 hektar. Sekitar 26,9 hektar di antaranya sudah diserang tikus pada minggu pertama Januari 2017. Pada pekan kedua, serangan pengerat meluas ke 59,4 hektar.

"Serangan (tikus) paling tinggi terjadi di Kecamatan Kandangan dengan luasan sawah 27 hektar," sebut Harnani, Kamis (9/2/2017).

Dibanding tahun 2016, serangan hama tikus tahun ini cenderung lebih tinggi. Hal tersebut diperkirakan akibat curah hujan tinggi beberapa bulan terakhir. Tahun lalu, hanya sekitar 43,8 hektar yang rusak dari luasan sawah 508 hektar.

"Serangan tertinggi pada tahun 2013 silam, total luasan mencapai 744 hektar sawah," ujarnya.

Menurut Harnani, serangan tikus di Kabupaten Temanggung termasuk sulit diatasi karena beberapa faktor. Salah satunya karena sawah dan ladang di Temanggung berada di areal perbukitan. Ketika tikus di sawah teratasi, biasanya mereka hanya pindah ke ladang.

"Kalau daerah lain, seperti Klaten, banyak berupa sawah datar sehingga mudah diatasi," tuturnya.

Faktor lain adalah curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi sehingga penyinaran matahari pada tanaman tidak sempurna.

Kondisi ini akan mendorong pertumbuhan dan serangan hama maupun penyakit tanaman.

"Berbeda pula dengan tanaman lain, tanaman padi tidak punya cukup energi tambahan untuk melawan serangan hama dan penyakit," kata dia.

Harnani terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah hama yang merugikan para petani itu.

Pada 2016 lalu, pemerintah setempat telah menggelontorkan dana sebesar Rp 350 juta untuk mengatasi serangan hama tanaman. Hanya, dana terpakai sekitar Rp 174 karena serangan tikus tergolong rendah.

"Tahun 2017 ini, dana preventif untuk mengatasi serangan tikus Rp 150 juta dan stok opname obat Rp 70 juta," kata Harnani.

Selain tikus, serangan hama lainnya juga kerap menyerang tanaman petani Temanggung, seperti penggerek batang dan blast pada tanaman padi. Hama tersebut menyebar hingga 10 kecamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com