TEMANGGUNG, KOMPAS.com – Serangan hama tikus di delapan kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terus meningkat pada awal tahun 2017.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Temanggung Harnani Imtikhandari mengatakan, ke delapan kecamatan tersebut merupakan daerah penghasil beras terbanyak di wilayah ini.
Delapan kecamatan itu adalah Kedu, Kandangan, Ngadirejo, Jumo, Temanggung, Candiroto, Kaloran, dan Bulu.
Total sawah yang terancam hama tikus di delapan kecamatan itu mencapai 249 hektar. Sekitar 26,9 hektar di antaranya sudah diserang tikus pada minggu pertama Januari 2017. Pada pekan kedua, serangan pengerat meluas ke 59,4 hektar.
"Serangan (tikus) paling tinggi terjadi di Kecamatan Kandangan dengan luasan sawah 27 hektar," sebut Harnani, Kamis (9/2/2017).
Dibanding tahun 2016, serangan hama tikus tahun ini cenderung lebih tinggi. Hal tersebut diperkirakan akibat curah hujan tinggi beberapa bulan terakhir. Tahun lalu, hanya sekitar 43,8 hektar yang rusak dari luasan sawah 508 hektar.
"Serangan tertinggi pada tahun 2013 silam, total luasan mencapai 744 hektar sawah," ujarnya.
Menurut Harnani, serangan tikus di Kabupaten Temanggung termasuk sulit diatasi karena beberapa faktor. Salah satunya karena sawah dan ladang di Temanggung berada di areal perbukitan. Ketika tikus di sawah teratasi, biasanya mereka hanya pindah ke ladang.
"Kalau daerah lain, seperti Klaten, banyak berupa sawah datar sehingga mudah diatasi," tuturnya.
Faktor lain adalah curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi sehingga penyinaran matahari pada tanaman tidak sempurna.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.