Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tahun Gelap, Warga Perbatasan Akhirnya Bisa Nikmati Listrik

Kompas.com - 09/02/2017, 08:19 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com – Warga Desa Duakoran, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan dengan Negara Timor Leste, akhirnya bisa menikmati listrik, setelah sebelumnya mereka hidup dalam kegelapan selama puluhan tahun saat malam hari.

Daniel Bria (53), warga Kampung Wehedan, yang sehari-harinya bekerja sebagai guru SD Wehedan, menyambut gembira, hadirnya listrik di desanya. Menurut Daniel, dengan adanya listrik yang masuk ke desa mereka, proses belajar mengajar akan lancar dan lebih baik.

Anak-anak bisa punya waktu belajar lebih lama pada malam hari. "Kami sudah lama sekali menunggu kapan kegelapan berakhir, hari ini kami langsung lupa masa gelap itu begitu listrik masuk dan menyala di desa kami,"ucap Daniel dengan gembira.

Hal senada juga disampaikan Olandino Lau (39t), seorang petani, juga warga Kampung Wehedan, dengan mata berbinar-binar mengungkapkan kegembiraannya menyambut listrik menyala untuk pertama kali di kampungnya.

Ayah dua anak ini senang, karena dengan adanya terang listrik pada malam hari, istrinya sudah bisa menenun malam hari dan bisa bekerja memecah biji kemiri.

Penyalaan listrik perdana itu diresmikan oleh Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan dan disaksikan General Manager PLN NTT, Richard Safkaur, Manajer PLN Area Kupang, Elpis Sinambela, Camat Raimanuk, Marius F Loe dan Kepala Desa Duakoran, Edmundus Ulu, pada Rabu (8/2017), kemarin.

Penyalaan ditandai dengan Wakil Bupati Luan, memasukan angka token listrik perdana pada pelanggan Kapela (gereja katolik kecil) Wehedan, di Kampung Wehedan, Desa Duakoran.

Kapela Wehedan sekaligus dimanfaatkan sebagai lokasi acara peresmian. Jumlah pelanggan awal sebanyak 125 rumah.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, yang melalui PLN telah menyediakan listrik bagi warga desa di Kabupaten Belu, khususnya warga di Desa Duakoran.

Kepada warga desa, Ose Luan meminta warga menggunakan fasilitas listrik untuk memajukan dan meningkatkan banyak hal yang lebih produktif. Misalnya, ibu-ibu bisa menenun pada malam hari dan anak-anak belajar lebih baik, lebih berprestasi.

"Saya ini produk belajar pakai lampu ti'oek (lampu teplok), karena itu saya harap adanya listrik akan membuat anak-anak lebih berprestasi," kata Ose Luan.

Sementara itu General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur, dalam sambutannya, mengatakan PLN melaksanakan tugas pemerintah melayani kebutuhan listrik masyarakat di desa-desa perbatasan negara, sebagai wilayah terdepan.

Desa Duakoran, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, merupakan wilayah terdepan Indonesia berbatasan dengan negara RDTL. Safkaur juga menegaskan tekad PLN NTT melistriki semua desa yang belum berlistrik di NTT sebanyak 1.182 desa dalam waktu satu tahun. Khusus di Belu masih ada lima desa yang belum berlistrik.

"Namun kami membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat, untuk mengizinkan lahan tempat mendirikan tiang listrik, dan mengizinkan pohon ditebang untuk dilewati kabel listrik. Dukungan pemda berkaitan dengan perizinan melewati kawasan hutan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com