Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Gandeng TNI AL Tanam 2.400 Terumbu Karang di Laut Ambon

Kompas.com - 08/02/2017, 19:27 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon dan Panitia Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2017 (Lantamal) IX Ambon melakukan transplantasi karang atau pembibitan karang di pantai wisata Batu Kuda, Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Rabu (8/2/2017).

Kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan terumbu karang dan biota laut ini ikut melibatkan sekitar 100 penyelam dari TNI AL dan berbagai komunitas penyelam di Maluku.

“Untuk terumbu karang kita siapkan 2.400, nanti penanamannya dilakukan secara bertahap oleh penyelam,” kata Wakil Presiden Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar kepada wartawan di lokasi pembibitan karang.

Dia mengungkapkan pihaknya menggandeng TNI AL untuk melestarikan terumbu karang yang ada di wilayah itu karena pihaknya mendapatkan informasi bahwa terumbu karang di Maluku banyak mengalami kerusakan parah.

“Kami dapat informasi terumbu karang di Maluku mengalami keruskaan cukup besar, jadi kita ingin membangun kembali. Apalagi tema HPN, pers dan rakyat Maluku bangkit dari laut,” ujarnya.

Proses pembibitan juga akan dilakukan secara bertahap. Penanaman bibit karang oleh para penyelam di kawasan itu ditandai dengan tembakan ke udara oleh Nur Singgih tepat di pantai tersebut.

Singgih berharap, kegiatan itu nantinya dapat bermanfaat bagi upaya pelestarian laut dan kekayaan yang ada di dalamnya.

Selain melakukan pembibitan karang, lanjut Singgih, PT Garuda dan TNI AL juga menanam 18.000 anakan bakau (mangrove) di sepanjang pantai tersebut. Proses pembibitan terumbu karang dan penanaman mangrove ini akan berlangsung hingga tanggal 10 Februari 2017.

Adapun kegiatan tersebut mengusung tema “Sinergi Garuda Indonesia, PWI, Lantamal dan masyarakat dalam pelestarian biota laut untuk kembangkitan kejayaan Maluku”.

“Kali ini kita siapkan 18.000 bibit pohon mangrove karena kita sadar mangrove akan menjadi penjaga bagi ekosistem laut dan juga terumbu karang,” kata Singgih.

“Garuda punya kepentingan karena bisa membangun paket-paket wisata dunia karena Ambon tidak hanya milik masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat internasional. Nah, di sini kita mau membangun sebuah kerja sama karena ekosistem biota laut di Ambon,” tambahnya.

Dia mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu untuk melestarikan laut Maluku agar tetap lestari, dengan begitu akan ada manfaat ganda atau multiplier effect yang bisa menyejahterakan masyarakat.

“Akan ada manfaat ganda bagi masyarakat lokal dan pada akhirnya membawa kesejahteraan bagi masyarakat, apalagi Maluku sedang ingin mengembalikan kejayaan masyarakatnya dari laut,” ujarnya.

Sementara itu, Komandan Lantamal IX Ambon, Laksamana Pertama Nur Singgih menjelaskan, penanaman mangrove dan juga pembibitan terumbu karang merupakan bentuk kepedulian pihaknya untuk melestarikan biota laut yang ada di daerah Maluku.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk menjaga ekosistem laut dan kekayaan bahari di daerah ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com