Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bengawan Solo di Hilir Jatim Mulai Surut

Kompas.com - 06/02/2017, 10:21 WIB

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan banjir luapan Bengawan Solo mulai surut di Bojonegoro pada Senin (6/2/2017) pukul 07.00 WIB.

"Ketinggian air di hilir, Jawa Timur, karena di daerah hulu juga lokal tidak terjadi hujan, padahal sebelumnya sempat lebih dari 14 meter (siaga II)," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Prasetyo, Senin.

Apalagi sebut dia, saat ini ketinggian air Bengawan Solo di hulu Ngawi dan Jurug, Solo, Jawa Timur, dalam sehari turun di bawah siaga banjir.

"Ketinggian air di Ndungus, Ngawi, di bawah siaga banjir 3 meter, pukul 06.00 WIB," katanya.

Sesuai data, ketingian air di hilirnya, Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, juga berangsur-angsur surut, yang semula siaga II menjadi I, masing-masing 7,52 meter, 5,45 meter, 4,20 meter dan 2,12 meter.

"Sepanjang hari ini tidak hujan maka Bengawan Solo di hilir Jatim akan terus turun," tuturnya.

Meski demikian, kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo tetap dilakukan.

"Kewaspadaan tetap dilakukan sebab prakiraan cuaca untuk hujan selama Februari berpotensi menimbulkan banjir," ucap Indro.

Sesuai laporan yang diterima BPBD, kata Budi luapan Bengawan Solo di wilayah barat sudah surut, tetapi di wilayah timur, antara lain, di Kecamatan Balen, Kanor, dan Baureno, masih terjadi genangan air banjir.

Di wilayah barat, lanjut dia genangan banjir merendam ratusan hektare tanaman padi, jalanan desa, juga prasarana dan sarana umum lainnya.

"Tanggul Kali Ingas di Kecamatan Kanor, jebol sekitar 20 meter dengan kedalaman berkisar 3-4 meter," kata seorang warga Desa Temu, Kecamatan Kanor, Hadi.

Sesuai laporan desa, katanya tanaman padi yang terendam air banjir di desa setempat sekitar 50 hektare dengan usia rata-rata sebulan.

"Pada sejumlah desa di Kecamatan Rengel dan Soko, Tuban, tanaman padi yang terendam air banjir cukup luas. Rata-rata usianya berkisar sepekan sampai dua pekan, bahkan ada yang baru menebar benih," kata seorang petani di Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Tuban Sanadi (49) dibenarkan sejumlah petani lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com