Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencak Silat Dinominasikan Jadi Warisan UNESCO

Kompas.com - 03/02/2017, 17:46 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Duta Besar Tetap Republik Indonesia di UNESCO Fauzi Soelaeman menemui Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Jumat (3/2/2017).

Kedatangan Fauzi untuk meminta dukungan pria yang kerap disapa Emil itu soal rencana menominasikan Pencak Silat untuk ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2019.

"Saya duta besar atau delegasi tetap Indonesia ke UNESCO bertemu dengan wali kota dalam rangka menjelaskan program-program kami. Pertama menominasikan pencak silat sebagai warisan budaya tidak benda, insya Allah kita akan masukan di tahun 2018 untuk nomonasi di tahun 2019," tutur Fauzi.

Untuk mengawali program itu, kata Fauzi, pihaknya meminta Emil untuk menyiapkan delegasi tim pencak silat dari Bandung untuk menggelar pertunjukan di Gedung UNESCO, Paris, Perancis. Rencananya, pagelaran itu akan dilakukan pada bulan Mei 2017.

"Saya sudah sampaikan programnya kepada Pak Wali dan alhamdulillah beliau menyetujui," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Emil mengaku bakal memberi dukungan penuh terhadap program itu.

"Intinya mendukung sebagai yang mewakili budaya sunda ini kan ada hal yang kita dukung dalam hal diplomasi budaya salah satunya pencak silat. Selain itu, kami juga dukung kalau memang Bandung dipercaya komunitas pencak silat mengirimkan dan mewakili diplomasi ini maka dengan senang hati kita akan dukung, salah satunya kita kirimkan pencak silat," tuturnya.

Tak ingin menyajikan pertunjukan asal-asalan, pria yang akrab disapa Emil itu pun berencana membuat pagelaran pencak silat yang komplit.

"Kalau hanya bela diri saja kan saingannya banyak ini mah bela diri yang ada 'ngibing' (tarian) yang artinya melestarikan tradisi, bajunya bisa didekor berarti melesatarikan busana tradisional, banyak potensi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com