Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Wantimpres: Pengelolaan Candi Borobudur Bisa Ditiru Obyek Wisata Lain

Kompas.com - 02/02/2017, 18:02 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih mengapresiasi perubahan paradigma pengelolaan Candi Borobudur menjadi kawasan wisata yang lebih luas.

Apalagi pengelolaan tersebut tidak hanya melibatkan PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) sebagai stakeholder, tetapi juga melibatkan BUMN, BUMdes, Pemerintah Daerah, dan masyarakat setempat.

"Biasanya (wisatawan) hanya ke Candi Borobudur setelah itu selesai. Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes, dan masyarakat dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang melihat candi, tetapi juga aktivitas wisata lainnya di sekitarnya. Menikmati candi tanpa menyentuh," tutur Sri, di Hotel Manohara, Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis (2/2/2017).

Menurut Sri, paradigma itu bisa diadopsi pengelola destinasi wisata lain yang ada di Indonesia. Sebab Indonesia kaya akan kekayaan alam, budaya, kuliner dan kerajinan yang sangat berpotensi untuk dapat dikembangkan.

"Perubahan paradigma dalam mengelola Candi Borobudur saya percaya dan yakin perlu dikembangkan juga oleh pengelola tujuan wisata lain di Indonesia. Indonesia kaya akan budaya, kekayaan alam, kuliner, kerajinan," ujarnya.

Sri juga mendorong pemerintah daerah untuk menggali potensi daerah masing-masing, terutama di alam pedesaan untuk dijadikan obyek wisata menarik.

"Kalau dicermati, masyarakat sekarang terutama anak-anak menyukai pengalaman wisata yang baru. Misalnya memandikan kerbau, menangkap belut, ikan, itu saja sekarang bisa dijual. Beda dengan dahulu," ucapnya.

Terlebih pemerintah telah berkomitmen untuk menyediakan segala kebutuhan untuk mendukung perkembangan pariwisata, seperti infrastruktur, air dan pengelolaan sampah. Di lain pihak, sejumlah BUMN juga telah turut memberikan andil dalam upaya pengembangan pariwisata seperti di Borobudur.

"Saya percaya akan ada lagi BUMN yang terlibat untuk pengembangan wisata Borobudur secara makro. Saat ini sedang digerakkan program 20 Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di 20 Desa sekitar Candi Borobudur yang melibatkan BUMN," papar Sri.

Dengan sinergi tersebut, lanjut dia, diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke kawasan peninggalan Dinasti Syailendra abad ke-8 itu. Dengan demikian, target pemerintah yang ingin pariwisata menjadi salah satu motor penggerak ekonomi, membuka lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan dapat terwujud.

Dalam kesempatan itu, Sri berpesan kepada PT TWC sebagai BUMN yang berada di Borobudur untuk bisa menjadi pemersatu dalam upaya pengembangan pariwisata agar setiap stakeholder tidak saling bersaing.

"Sinergi BUMN dengan pemerintah harus baik agar tujuan meningkatkan grade Borobudur dapat terwujud," tegasnya.

Retno Hardiasiwi, Direktur operasi PT TWC Borobudur, Prambanan & Ratu Boko, menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menyambut kedatangan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, melalui program sinergi BUMN dan bekerjasama dengan pemerintah desa.

Sinergi tersebut diwujudkan dengan pembangunan 20 Balkondes dan homestay yang tersebar di 20 desa di sekitar Candi Borobudur, Magelang. Program ini tidak lain bertujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Di Borobudur masih ada desa terpencil, yakni Desa Kenalan yang letakkan sekitar 7 kilometer dari Candi Borobudur, di sana akan dibangun Balkondes, disajikan seni, budaya, kerajinan khas," ujar wanita yang akrab disapa Nina itu.

Di masing-masing Balkondes akan dikelola oleh warga setempat. Sebagian besar adalah mantan pedagang asongan yang sebelumnya berjualan di area Taman Wisata Candi Borobudur. Untuk menuju Balkondes, bisa ditempuh dengan naik andong yang juga dikelola oleh masyarakat setempat.

"Harapan kami wisatawan bisa tersebar, namun Candi Borobudur tetap sebagai magnetnya," kata Nina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com