Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kekurangan Sipir untuk Awasi Napi di Lapas

Kompas.com - 01/02/2017, 18:44 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sutrisman, mengaku kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk menjaga narapidana di seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia.

Menurut dia, kurangnya SDM menjadi celah narapidana untuk melarikan diri, seperti yang dilakukan dua narapidana dari LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pekan lalu.

Dua narapidana itu adalah Syarjani (40) dan M Husein (43) narapidana kasus narkotika yang dihukum penjara seumur hidup sejak 2015 silam.

“Di Lapas yang dihuni Sarjani dan Husein hanya dijaga 6 orang, padahal idealnya dijaga 20 orang, tentu ada titik-titik kosong yang menjadi kelemahan," ujar Sutrisman saat memberikan keterangan pers di Lapas kelas IIA Kota Magelang, Rabu (1/2/2017).

Sutrisman menegaskan, atas kejadian tersebut pihaknya akan segera mengevaluasi sistem keamanan dan teknologi yang ada di Lapas Nusakambangan khususnya, dan Lapas di Indonesia pada umumnya.

"Ke depan pasti akan kami tambah (SDM) dan sistem informasi teknologinya. Meskipun di Lapas itu sudah ada CCTV dan X-Ray yang mendukung penjagaan,” paparnya.

Kepala Sub Bagian Publikasi dan Humas Ditjenpas Kemenkumham, Syarpani menyebutkan saat ini petugas Lapas di seluruh Indonesia hanya ada sekitar 30.000 orang dari total kebutuhan sekitar 61.000 penjaga.

“Total narapidana sekarang ada 205.000 orang sehingga rasionya 1:52. Di Malaysia saja rasionya hanya 1:5, di Srilanka 1;3. Tentu ini sangat tidak ideal, bagaimana kalau terjadi chaos dan overcrowded?" ungkapnya.

Tidak hanya petugas yang kurang, kata Syarpani, kapasitas Lapas pun dinilai masih kurang. Dia menyebut, saat ini ada 480 Lapas di Indonesia yang dihuni oleh 205.000 napi. Padahal, kapasitas idealnya 119.000 orang.

“Secara nasional, kebutuhan Lapas mencapai 1.020, karena sesuai amanat undang-undang Lapas seharusnya ada di setiap Kabupaten/Kota. Tapi belum bisa terpenuhi," tuturnya.

Lapas terpadat di Indonesia berada di Jambi yang dihuni narapidana 1.700 orang dari kapasitas ideal 300 orang. Lalu Lapas Banjarmasin diisi narapidana 2.300 orang dari kapasitas 500 orang dan terpadat ketiga Lapas Bagansiapiapi diisi 1.000 napi dari kapasitas 190 orang. Di Salemba Jakarta, kapasitas 890 orang diisi 3.700 orang.

"Meski demikian tidak mengurangi semangat kami untuk berupaya melakukan penjagaan," imbuhnya.

Syarpani mengatakan, saat ini, pihaknya sedang mengusulkan pembangunan Lapas yang realisasinya sudah dilakukan secara bertahap sesuai keuangan negara. Pada 2016 lalu, sudah dibangun beberapa UPT baru. Diharapkan, ke depan akan ada penambahan SDM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com