Bandung Dilirik 8 Perusahaan Asal Perancis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wakil Duta Besar Perancis untuk Indonesia Charles-Henri Brosseau menemui Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Rabu (1/2/2017).

Dalam pertemuan itu, Charles membawa delapan perwakilan perusahaan multinasional Perancis untuk menjajaki potensi kerja sama. Kedelapan perusahaan yang hadir yaitu Suez, Vinci Energies, 3DExperience, CNIM, Parkeon, RATPDev Transdev ASIA (RDTA), AFD, dan Engie.

"Kami mengenal Bandung sebagai kota berbasis smart city. Bandung telah ditetapkan UNESCO sebagai kota desain dan tengah mengembangkan infrastruktur di berbagai bidang, seperti transportasi, telekomunikasi, energi, dan lain-lain,” ucap Charles.

Selain membawa para calon investor, Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia sengaja datang ke Bandung untuk kegiatan City of Tomorrow Bandung yang digagas oleh Business France, lembaga nasional Perancis yang mendukung perkembangan ekonomi internasional negara berkembang.

"Kami akan melaksanakan diskusi kerja sama dengan berbagai SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang terangkum dalam tiga bidang, yakni mobilitas (mobility), keamanan (security), dan kota yang berkelanjutan (sustainable city)," ungkapnya.

Sementara itu, Ridwan Kamil menuturkan, kehadiran mereka membuka jalan untuk bisa mengakselerasi pembangunan di Kota Bandung karena saat ini Bandung tengah membutuhkan investor yang mau bekerja sama dengan metode pembayaran public private partnership (PPP).

Terlebih lagi, produk perusahaan itu sedang dibutuhkan untuk membangun fasilitas pelayanan publik, seperti penerangan jalan, parking meter, pengelolaan air, dan PLTSa.

"Saya bilang kami tidak punya uang kalau beli-beli langsung, jadi polanya kami butuh public private partnership. Mereka bawa uang, mereka membangun, kami cicil sekian tahun. Ini bagian dari Rp 60 triliun yang sedang saya cicil untuk dibiayai oleh swasta,” ucap pria yang kerap disapa Emil ini.

(Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Perancis Negara yang Paling Baik Hati)