Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Makanan Diduga Mengandung Formalin dan Pewarna Pakaian Ditemukan di Kantin Sekolah

Kompas.com - 01/02/2017, 14:49 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menemukan 20 jenis makanan yang diduga berformalin dan menggunakan pewarna pakaian, Rabu (1/2/2017). Makanan-makanan itu dijual di kantin sekolah Madarasah Ibtidiiyaah Negri (MIN) Kalibuntu Kendal.

Menurut petugas dari tim pemeriksa makanan jajanan Dinas Kesehatan Kendal, Pry Hartini, pihaknya melakukan pemeriksaan makanan yang dijual di MIN Kalibuntu, atas permintaan sekolah.

Pasalnya, sekolah tersebut menginginkan semua makanan yang dijual di lingkungan sekolah, memenuhi standar kesehatan.

“Sekolah ingin semua muridnya bisa menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya, bisa memilih makanan apa yang layak dibeli dan dikosumsi,” kata Pry.

Dia menambahkan, dari pemeriksaan makanan yang dijual di kantin sekolah itu, ditemuman 20 jenis makanan yang diduga memakai warna pakaian dan berformalin. Ke-20 jenis makanan tersebut dibawa oleh tim untuk dibawa ke laboratorium.

“Kepastiannya bisa diumumkan sekitar 3 minggu mendatang. Tapi dari pengalaman kami melakukan pemeriksaan, 20 jenis makanan ini, dimungkinkan mengandung pewarna pakaian dan formalin,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Madarasah Ibtidaiyaah Negri (MIN) Kalibuntu Kendal, Musyadad, mengatakan, pemeriksaan makanan yang dijual di sekolah ini atas permintaan wali murid sebab mereka kuatir dengan kesehatan anaknya.

“Setelah nanti dari hasil laboratorium dinyatakan positif mengandung formalin dan pewarna pakaian, maka kami akan melarang kantin sekolah menjual makanan itu,” kata Musyadad.

Musyadad mengaku, pihaknya akan memberlakukan kebiasaan pola hidup sehat untuk siswa. Salah satunya meminta kepada siswa supaya anak-anak membawa makanan dari rumah yang mempunyai unsur 4 sehat 5 sempurna pada hari-hari tertentu. Makanan yang dibawa tidak harus makanan yang mewah.

“Sayurnya bayam dan lauknya ikan asin, juga tidak apa,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com