Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Saya Kecewa, padahal Kami Sudah Bangun Sistem Teknologi

Kompas.com - 30/01/2017, 13:22 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kasus pungutan liar (pungli) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang menjerat Kepala DPMPTSP Dandan Riza Wardana membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kecewa.

Pria yang akrab disapa Emil itu kesal lantaran proses pengajuan izin yang seharusnya dilakukan secara daring malah sengaja diperlambat dan dipersulit agar pemohon mau mengeluarkan uang pelicin untuk mempercepat proses penerbitan izin.

"Kami sudah membangun sistem teknologi supaya menghindari hal-hal seperti ini. Makanya saya kecewa, sistem yang sudah dibangun itu tanda kutip dipersusah. Lobinya lelet, supaya orang bingung datang lagi bertemu lagi. Modusnya kan begitu," ucap Emil saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (30/1/2017).

Pemkot Bandung telah meluncurkan aplikasi bernama Gampil (Gadget Mobile Application for Licence) pada Februari 2016. Selain untuk mempermudah pengajuan perizinan, aplikasi itu dibuat untuk memotong alur transaksi ilegal antara pemohon dan pegawai.

"Kalau teknologinya sudah paling benar. Tapi kan di balik teknologi itu ada operator-operator. Nah, kalau mental oknumnya masih ada kan si teknologi ini diperlambat, dipersusah, dibikin masalah, saya kan enggak hafal," tuturnya.

Emil mengaku belum mengetahui secara rinci celah mana saja yang dimanfaatkan para pelaku. Namun, ia memastikan tak ada kegiatan tatap muka dalam proses pengajuan izin di Bandung.

"Saya enggak sedetail itu, itu polisi yang lebih hafal. Harusnya enggak ada (proses tatap muka). Ngurus izin itu misalnya ada lima dokuman di-scan, di-upload, nanti ada laporan dokumen sudah beres silakan transfer, transfernya juga online dari rumah selesai, sudah itu (dokumen) dikirim lewat kantor Pos," tutur Emil.

"Sekarang modusnya karena mengunggah (dokumen) lelet, susah, laporan beres tidaknya enggak jelas sehingga dia mendatangi. Gara-gara datang, (pelaku menawarkan) mau cepat atau lambat? Nah itu, sengaja," lanjut Emil.

Berkaca pada kejadian tersebut, Emil mengaku akan membentuk tim untuk mengawasi sistem kinerja di DPMPTSP.

"Saya akan memperkuat tim, saya sudah bilang ke Pak Sekda untuk membentuk tim satgas reformasi dalam proses perizinan dan sistem online untuk memastikan teknologinya ada, tapi di bawah dilaksanakan sesuai aturan," ujarnya.

(Baca juga: Kepala Dinas Penanaman Modal di Bandung  Resmi Jadi Tersangka Pungli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com